JAKARTA. Mantan Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Abraham "Lulung" Lunggana menyayangkan sikap Ketua Umum PPP Djan Faridz yang mengumumkan pemecatannya dari keanggotaanya di PPP kepada media.
Lulung menilai, pemecatan yang dialaminya dan sembilan anggota PPP lainnya merupakan masalah internal PPP. Harusnya, lanjut Lulung, Djan tidak mengumbarnya ke luar apalagi kepada media.
Lulung mengatakan, apa yang dilakukan Djan dengan mengumbar masalah tersebut ke media telah menyinggung kredibilitas Lulung.
"Ini (masalah) kredibilitas. Makanya saya bilang ini persoalan internal, jangan di media. Ini kan internal, pecat saja saya, udah, jangan terus diumumin. Ini ada apa diumumin," kata Lulung saat konfrensi pers soal pemecatannya di Kantor Fraksi PPP di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (14/3).
Lulung menyampaikan keheranannya karena media lebih dulu tahu tentang pemecatannya bahkan sebelum konfrensi pers oleh Djan pada Senin sore. Lulung menjelaskan, tidak ada komunikasi apapun antara dia dan Djan sebelum pemecatan terjadi. Lulung membantah bahwa Djan menghubunginya sebelum PPP memecatnya.
"Media lebih tahu dulu. Saya pagi-pagi (ditanya), 'Pak Lulung sudah dipecat?' Jumpa pers malah habis magrib," kata Lulung.
PPP memecat Lulung dari Ketua DPW dan memberhentikannya dari keanggotaan partai. Hal itu disampaikan ketua umum PPP, Djan Faridz, dalam konfrensi pers yang digelar di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP PPP) di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin kemarin.
Alasan pemecatan Lulung dan sembilan anggota PPP lainnya itu terkait sikap dan pernyataan dukungan mereka terhadap pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 3, yakni Anies Baswedan-Sandiaga Uno, pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. PPP pimpinan Djan Faridz mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI 2017. (David Oliver Purba)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News