Membantah Adanya Konflik antara Perusahaan Sawit dan Masyarakat

Sabtu, 26 Februari 2022 | 12:55 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Membantah Adanya Konflik antara Perusahaan Sawit dan Masyarakat

ILUSTRASI. Membantah Adanya Konflik antara Perusahaan Sawit dan Masyarakat


KELAPA SAWIT -  SAROLANGUN. Selama ini tak ada konflik antara masyarakat di wilayah Kabupaten Sarolangun maupun Merangin dan perusahaan PT Sari Aditya Loka (PT SAL). Sebaliknya, masyarakat merasa telah mendapatkan kontribusi dan sinergi positif dalam pembangunan wilayah. 

“Sejauh ini hubungan di tempat kami dengan pihak perusahaan dari PT SAL masih berjalan dengan sangat baik. Belum pernah ada terdengar konflik lahan,” kata Kepala Desa Lubuk Jering, Suseno, dalam keterangannya, Jumat (25/2/2022). 

Suseno merasa kehadiran PT SAL di wilayahnya telah memberikan kontribusi nyata. Misalnya saja bantuan pembangunan infrastruktur jalan, pelayanan kesehatan hingga dukungan dalam membantu kebutuhan sembako di masa pandemi Covid-19.

“Saya melihat kontribusi PT SAL terhadap masyarakat Air Hitam dan warga SAD (Suku Anak Dalam) sudah cukup banyak memberikan bantuan,” ujarnya.

Baca Juga: Mahasiswa Universitas Jambi berbagi pengetahuan dan berdayakan Suku Anak Dalam

Hal yang sama juga disampaikan oleh Tumenggung Tarib. Salah satu pemimpin rombong SAD yang bermukim di Kecamatan Air Hitam ini mengatakan sejauh ini kehadiran PT SAL telah membantu secara signifikan.

Ia menyebutkan diantaranya bantuan pendidikan dengan memberikan beasiswa secara gratis kepada warga SAD. “Setahu saya ada tiga warga kami yang sekarang ini sedang dikuliahkan lewat bantuan dari PT SAL,” katanya. 

Terkait kabar konflik lahan, Tumenggung Tarib justru mempertanyakan kabar tersebut dari mana asalnya. Sebagai warga yang sudah hidup lama di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas, ia merasa belum melihat adanya konflik lahan dengan pihak perusahaan. 

“Konflik yang mana? Sejauh ini semuanya sudah berjalan dengan sangat baik. Kami justru merasa terbantu dengan adanya sejumlah bantuan dari pihak perusahaan, dalam hal ini adalah PT SAL,” katanya. 

Baca Juga: Nadiem merespons positif pemberdayaan suku anak dalam yang dijalan Universitas Jambi

Sementara itu Forum Kemitraan Pembangunan Sosial Suku Anak Dalam (FKPS-SAD) menilai kehadiran perusahaan kelapa sawit di wilayah Kecamatan Air Hitam dan kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas telah memberikan peran positif.

Editor: Noverius Laoli

Terbaru