Menanam mangrove dinilai sebagai investasi jangka panjang bagi lingkungan

Jumat, 20 Agustus 2021 | 15:05 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Menanam mangrove dinilai sebagai investasi jangka panjang bagi lingkungan

ILUSTRASI. Sejumlah warga menanam bibit mangrove di Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/3/2019). ANTARA FOTO/Arnas Padda/YU/foc.


Maspian mengatakan sebanyak 20 orang mengikuti kegiatan penanaman mangrove jenis Rhyzhopora mucronata dan Rhyzhopora stylosa. Warga yang menanam akan diupah berdasarkan sistem Hari Orang Kerja (HOK). “Kita terima upah harian,” kata dia.

Lokasi penanaman jauh dari limbah dan asap industri, tutur Maspian optimis, penanaman mangrove ini akan meningkatkan penghasilan bagi nelayan. Juga, mangrove yang ditanam akan cepat tumbuh sehingga dapat mengembalikan populasi kepiting, udang, dan ikan yang kerap dimanfaatkan warga.

Maspian berharap dukungan pemerintah, dalam hal ini Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dapat berlangsung tiap tahunnya. Alasannya, selain menjawab persoalan lapangan kerja masyarakat, kegiatan semacam ini juga menjadi “investasi” bagi anak cucunya di barat daya Pulau Natuna. Sehingga kelak kemudian hari, “ekosistem mangrove bisa dimanfaatkan sebagai lokasi ekowisata yang menambah pemasukan warga”, ujar Maspian.

Menanggapi hal ini, Ayu Dewi Utari, Sektretaris BRGM, membenarkan upaya rehabilitasi mangrove ini merupakan investasi jangka panjang. "4-5 Tahun atau lebih, rehabilitasi mangrove dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat, apabila dikelola menjadi ekowisata" ujar Ayu.

Selanjutnya: Pengembangan PLTS Atap rugikan PLN, ini kata AESI

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi
Terbaru