Peristiwa

Menteri ESDM Pastikan Listrik di Wilayah Indonesia Timur Aman pada Nataru 2024/2025

Kamis, 19 Desember 2024 | 12:17 WIB   Reporter: Diki Mardiansyah
Menteri ESDM Pastikan Listrik di Wilayah Indonesia Timur Aman pada Nataru 2024/2025

ILUSTRASI. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin keandalan pasokan dan suplai listrik di Indonesia Timur. ANTARA FOTO/Indrayadi TH


ENERGI - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin keandalan pasokan dan suplai listrik di Indonesia Timur, khususnya wilayah Maluku dan sekitarnya selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Kondisi ini sekaligus menjaga aktivitas dan pertumbuhan perekonomian masyarakat 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

"Saya dapat pastikan dengan kesiapan yang dilakukan oleh teman-teman Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk persiapan Natal dan Tahun Baru, InsyaAllah listrik aman," kata Bahlil dalam keterangan resmi, Rabu (19/12).

Bahlil mengungkapkan, pembangkit Listrik Terapung BMPP Nusantara I memiliki kapasitas terpasang 60 MW dengan menggunakan mesin diesel berbahan bakar minyak (HSD) atau gas sebagai sumber energi utamanya. Keberadaan pembangkit tersebut dapat menjaga stabilitas kondisi kelistrikan kota Ambon.

Baca Juga: Siaga Pasokan Energi Nataru, PIS Siapkan 326 Armada Tanker

"(Kapasitas terpasang) ini ada 60 Mega Watt (MW). Jadi kapasitas terpasang sekarang di seluruh Ambon ini sekitar 100 MW. Kita peak-nya di antara 60 MW sampai 70 MW. Jadi cadangannya masih ada sekitar 30 MW," ungkapnya.

Bahlil menegaskan, pemerintah memastikan masyarakat tidak perlu khawatir atas pasokan sumber energi untuk kelistrikan di wilayah 3T.

"Saya pikir tidak ada yang harus dikhawatirkan. Suplai terhadap bahan bakar, batubara, gas, itu juga cukup untuk kapasitas 17 sampai 18 hari, bahkan ada yang 20 hari. Jadi relatif oke," ungkapnya.

Terkait wilayah 3T yang belum terlistriki, Bahlil meminta kepada PT PLN (Persero) untuk segera memberikan akses kelistrikan di daerah tersebut. Ini sebagai respon cepat pemerintah dalam mewujudkan energi yang adil dan merata di seluruh pelosok Indonesia.

Baca Juga: BI Siapkan Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru

"Bagi saudara-saudara kita yang memang desanya belum ada listrik, saya sudah minta kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan dan Kementerian ESDM untuk segera melakukan program listrik masuk desa supaya kita bisa bekerja sama dengan PLN. Itu menjadi program dan perintah Presiden Prabowo agar memastikan semua rakyat harus mendapatkan fasilitas listrik," ungkap Bahlil.

Bahlil mengungkapkan terdapat beberapa desa di Maluku yang belum terlistriki selama 24 jam.

"Ada 305 desa yang listriknya itu baru 6 jam dan ada sekitar 200 desa lebih yang listriknya 12 jam. Saya sudah meminta kepada General Manager (GM) PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua agar listrik yang 12 jam dijadikan 24 jam dan yang 6 jam itu dijadikan 12 jam. Memang ini bertahap," jelasnya.

Selanjutnya: Promo Indomaret 19-25 Desember 2024, Minyak Goreng dan Indomie Hemat Sampai 19%

Menarik Dibaca: 4 Hal Buruk Ini bakal Terjadi jika Anda Melewatkan Sarapan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru