Mulai berbenah, BP Batam targetkan tahun ini eskpor bisa naik 40%

Rabu, 20 Februari 2019 | 18:48 WIB   Reporter: Sinar Putri S.Utami
Mulai berbenah, BP Batam targetkan tahun ini eskpor bisa naik 40%


BATAM - JAKARTA. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) menargetkan ekspor di Batam bisa meningkat 40% hingga akhir tahun ini.

Pasalnya, saat ini pihaknya sudah mulai bebenah. Kepala BP Batam Edy Putra Irawady memgatakan, saat ini dsta ekspor di Batam saja sudah memcaoai US$ 9,3 miliar. "Jadi kalau jangan diganggu-ganggu teknisnya, saya prediksi bisa naik 40% dari angka US$ 9,3 miliar di tahun ini," ungkapnya di Jakarta, Rabu (20/2).

Sementara untuk investasi, Edy bilang, pihaknya dengan Kementerian telah merevisi target menjadi US$ 1,7 miliar. "Awalnya kita menargetkan untuk investasi US$ 800-900 miliar tapi katanya terlalu kecil makanya direvisi," tambah dia.

Maka demikian, untuk mencapai target itu, pihaknya akan terus menggenjot investasi berbasis ekspor. Hal tmitu sesyai dengan perintah Presiden Jokowi agar neraca perdagangan bisa surplus.

"Saya pribadi juga maunya, investasi naik tapi juga mengerek ekspor. Jadi, investasi di Batam harus barter," jelas Edy. Pun atas hal itu, BP Batam saat ini telah menyeleksi perusahaan-perusahaan yang ingin investasi.

Berdasarkan catatannya, selama kepemimpinan Edy, sudah ada 26 proyek yang telah masuk di Batam. Tapi sayangnya, ia belum mentotoal nilai dari investasi tersebut. Dengan demikian, ia menargetkan pertumbuhan ekonomi Batam 7% bisa tercapai.

Dorong investasi

Untuk dorong investasi pun, Edy bilang, pihaknya akan berkunjung ke Singapura untuk meyakinkan calon investor terkait kenyamanan dan kepastian berusaha. Cara menggoda investor pun menggunakan lahan sebagai insentif itu ada UU No. 25/2007. "Kalau mau investasi saya kasih sekian, sewa dimurahin, tidak usah pake jangka waktu," tegas Edy.

Alasannya, agar tidak banyak lahan yang mangkrak. Ia mencatat saat ini di Batam memilik 8.200 ha lahan yang mangkrak, karena investor tidak memiliki dana lagi unyuk membayar tanah. "Bukan salah investor, karena dia tidak punya lagi capex jadi saya perbaiki sistemnya jangan membebani investor, harus kita permudah," katanya.

Tapi sejatinya, Edy menginginkan Batam sebagai hub logistik kargo yang berkonektivitas. "Kita mulai bebenah, seperti melakukan direct call langsung ke pelabuhan negara-negara lain seperti Vietnam," jelas dia.

Rencananya, awal tujuan direct call adalah China. Tak hanya itu, BP Batam dalam dua bulan kedepan juga akan menurunkan tarif pengiriman ke Singapura dari Batu Ampar dari SGD 400 menjadi SGD 280-350. 

Hal itu sesuai dengan arahan Wapres Jusuf Kalla. "Kemudian di tahun ini juga akan jualan jasa-jasa seperti ke vokasi (universitas internasional) dan rumah sakit," tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru