Museum Tsunami Aceh terpilih sebagai museum terpopuler di Indonesia

Senin, 22 Oktober 2018 | 19:37 WIB   Reporter: kompas.com
Museum Tsunami Aceh terpilih sebagai museum terpopuler di Indonesia

ILUSTRASI. MUSEUM TSUNAMI ACEH


MUSEUM - JAKARTA. Komunitas Jejak Langkah Sejarah (Jelajah) menobatkan Museum Tsunami Aceh sebagai museum terpopuler di Indonesia. Hal ini dinilai dari aktivitas kunjungan pada Museum Tsunami Aceh yang cukup tinggi setiap harinya. 

Kepala Museum Tsunami Aceh, Hafnidar, mengatakan, Museum Tsunami Aceh terpilih sebagai nominator dari 400 museum yang ada di Indonesia. Pada ajang Indonesia Museum Award 2018 kali ini, terdapat enam kategori yang diperlombakan, yakni museum cerdas, museum lestari, museum bersahabat, museum unik, museum populer, dan museum kreatif. 

Museum Tsunami Aceh terpilih sebagai museum terpopuler dari 400 museum di Indonesia yang masuk ke kategori. “Dan, alhamdulillah kami kemudian mendapat undangan untuk menghadiri acara penerimaan penghargaan dan Museum Tsunami mendapat penghargaan sebagai museum terpopuler di Indonesia,” jelas Hafnidar kepada Kompas.com di Banda Aceh, Senin (22/10). 

Musiolog lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, pengumuman dan pemberian penghargaan ini dilakukan pada ajang Indonesia Museum Award 2018. “Saat pemberian penghargaan diputarkan juga aktivitas museum, yang didokumentasikan oleh tim penilai. Saat dokumentasi dilakukan, kami selaku pengelola museum pun tidak pernah tahu akan kedatangan tim penilai tersebut,” jelasnya.

Setiap hari, museum yang dibangun sebagai sarana edukasi, pengingat serta tempat perlindungan jika musibah tsunami melanda ini dikunjungi ribuan orang. “Kalau hari kerja pengunjung yang datang bisa berkisar antara 2.000-3.000 orang, sedangkan jika akhir pekan, jumlah pengunjung bisa mencapai 6.000 orang,” jelas Hafnidar. 

Museum hasil karya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini diresmikan tahun 2008. Kini Museum Tsunami menjadi lokasi wisata favorit bagi setiap wisatawan yang datang ke Banda Aceh, atau bahkan bagi wisatawan yang singgah ke Kota Banda Aceh, seperti para wisatawan mancanegara yang singgah saat berlayar dengan kapal pesiar. 

“Kami sudah merancang banyak program untuk peningkatan layanan museum, di antaranya museum akan memberi layanan khusus bagi pelajar di tahun 2019 nanti, sehingga pelajar bisa dengan cepat memahami tentang kebencanaan, tidak hanya dengan membaca tapi juga dengan visualisasi,” ujar satu-satunya kurator asal Indonesia yang terpilih pada British Museum tahun 2017 ini. 

Museum Tsunami Aceh terdiri dari empat lantai. Bagian atap menjadi lokasi penyelamatan dan perlindungan jika musibah gelombang tsunami melanda. Museum ini memiliki luas sekitar 2.500 meter persegi. Arsitektur bangunan berbentuk melengkung ditutupi relief berupa geometris. Jika dilihat dari atas, bangunan ini menyerupai bak kapal. 

Museum ini juga menyuguhkan gambaran dan suasana mencekam saat detik-detik gemuruh gelombang air laut menghantam Aceh. Pada setiap lantainya juga terpajang foto-foto keadaan Banda Aceh pasca-tsunami, artefak dan puing-puing tsunami. 

Dengan prestasi ini, sebut Hafnidar, menandakan bahwa Museum Tsunami mulai dikenal luas oleh masyarakat Indonesia bahkan internasional. Oleh karena itu, Museum Tsunami kini terus berbenah ke arah yang lebih baik untuk menjadi pelopor terdepan dalam edukasi dan mitigasi bencana Tsunami untuk dunia. (Daspriani Y Zamzami)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Museum Tsunami Aceh Terpilih Sebagai Museum Terpopuler di Indonesia"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .

Terbaru