Kedua, stabilitas. Menurutnya, stabilitas keamanan, ekonomi dan politik juga sangat memengaruhi iklim investasi. Oleh karena itu, kata Moeldoko, stabilitas keamanan harus terjamin.
Lalu ketiga adalah kepastian regulasi. Sebab, segala yang menghambat investasi harus dihapuskan. Ke depan ada sekitar 70 UU yang akan dilebur.
Baca Juga: Jokowi hidupkan lagi jabatan wakil panglima TNI, siapakah yang paling berpeluang?
Saat ini, Moeldoko mengakui bahwa negara sedang kekurangan uang. Karena itu, investor harus diundang datang sehingga lapangan pekerjaan tercipta, bisa berproduksi dan menghasilkan devisa serta pertumbuhan ekonominya baik.
Senada disampaikan Bupati Lingga Alias Wello. Ia menyatakan bahwa Kabupaten Lingga sebelumnya merupakan daerah tertinggal dan paling miskin di Kepulauan Riau.
Namun, dalam tiga tahun belakangan ini, perlahan Kabupaten Lingga mampu bangkit hingga akhirnya memiliki APBD Rp 1,1 triliun.
"Insya Allah untuk 2020, APBD Lingga mencapai Rp 1,1 triliun. Di mana saat awal dirinya memimpin Lingga APBD hanya sekitar Rp 600 miliar, itu pun ditambah beban utang. Dan, alhamdulillah saat ini utang yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya sudah terbayarkan dan APBD naik hingga Rp 1,1 triliun," kata Alias Wello.
Baca Juga: Istana: Pembangunan di Papua tak berhenti karena teror dan kekerasan
Awe, begitu sapaan akrabnya, mengatakan saat ini ia terus memberdayakan petani dalam menciptakan kebun buah-buahan. Kemudian memanfaatkan lahan sebagai lokasi peternakan seperti tambak udang yang baru saja diresmikan.
Ke depan, ia berencana membangun peternakan bebek untuk menghasilkan telur asin, dan hasilnya akan diekspor ke Singapura mengingat Singapura sangat membutuhkan telur asin.
"Yang jelas apa pun akan saya lakukan demi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Lingga yang juga berpengaruh terhadap lapangan pekerjaan dan perekonomian masyarakat Lingga itu sendiri," ujarnya. (Hadi Maulana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Negara Kekurangan Uang, Moeldoko Minta Aparat dan Kejaksaan Tak Ganggu Investasi",
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News