Negara butuh uang, Moeldoko minta aparat dan kejaksaan tidak ganggu investasi,

Senin, 25 November 2019 | 14:13 WIB Sumber: Kompas.com
Negara butuh uang, Moeldoko minta aparat dan kejaksaan tidak ganggu investasi,

ILUSTRASI. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengikuti rapat kerja bersama Komisi II DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/11/2019).


MOELDOKO - LINGGA. Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko berpesan kepada seluruh aparatur negara, khususnya TNI, Polri, dan Kejaksaan, untuk tidak mengganggu atau mempersulit investor yang akan berinvestasi di Indonesia, terutama di daerah yang memiliki potensi untuk dikembangkan.

Hal ini disampaikan Moeldoko saat meresmikan secara simbolis beberapa kegiatan Hari Jadi ke-16 Kabupaten Lingga, Minggu (24/11/2019). 

Baca Juga: Moeldoko : Stunting timbulkan potensi kerugian negara

Kegiatan Moeldoko di Lingga antara lain groundbreaking pembangunan tambak udang seluas 836 hektare, peresmian Politeknik Lingga, peresmian pembangunan Pabrik Pengolahan Pakan Ikan dan Udang, peresmian Pembangunan Pabrik Tepung Ikan, peresmian Pembangunan Pabrik Pengolahan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan kapasitas 10.000 liter, serta peresmian Pengoperasian IKM Kelapa Terpadu. 

Moeldoko mengatakan, salah satu upaya pemerintah meningkatkan investasi adalah dengan cara menjaga situasi tetap kondusif. Selain itu, perlu adanya upaya penjelasan kepada masyarakat agar tidak ada pikiran negatif atas apa yang akan dikerjakan investor. 

"Dengan begitu, manfaat investasi terasa bagi masyarakat itu sendiri, seiring terbukanya lapangan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi yang baik di daerah tersebut," kata Moeldoko saat ditemui di gedung Nasional, Minggu (24/11/2019). 

Moeldoko mengatakan, dirinya juga yakin jajaran TNI-Polri dan Kejaksaan sudah paham atas pesan Presiden Jokowi terkait dunia investasi. "Jangan mempersulit investasi masuk ke tanah air, apalagi sampai mengganggu. Aparat keamanan dan penegak hukum harus bekerja sesuai ketentuan," jelasnya. 

Baca Juga: Jabatan Wakil Panglima TNI dihidupkan lagi oleh Presiden Jokowi, ini alasannya

Moeldoko mengaku bahwa Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasi keberhasilan Kabupaten Lingga, yang telah mengubah lahan tandus eks tambang timah dan bauksit, menjadi lahan produktif untuk kemakmuran masyarakatnya. 

Moeldoko juga mengungkapkan dirinya jatuh cinta ke Lingga saat pertama kali datang. Melihat air bersihnya berlimpah, tanahnya subur dan dilingkari laut.  "Semuanya itu adalah potensi yang luar biasa jika dikelola dengan baik," paparnya. 

Masih menurut Moeldoko, ia yakin ke depan perekonomian Lingga akan melampaui ekonomi sekitar, terlebih jika disertai investasi yang jelas. 

Namun, untuk menjamin masuknya investasi di suatu daerah, ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama, investasi yang efisien dan perlu jaringan logistiknya. Untuk itu, presiden membangun banyak infrastruktur dan terus dilaksanakan. 

Kedua, stabilitas. Menurutnya, stabilitas keamanan, ekonomi dan politik juga sangat memengaruhi iklim investasi. Oleh karena itu, kata Moeldoko, stabilitas keamanan harus terjamin. 

Lalu ketiga adalah kepastian regulasi. Sebab, segala yang menghambat investasi harus dihapuskan. Ke depan ada sekitar 70 UU yang akan dilebur. 

Baca Juga: Jokowi hidupkan lagi jabatan wakil panglima TNI, siapakah yang paling berpeluang?​

Saat ini, Moeldoko mengakui bahwa negara sedang kekurangan uang. Karena itu, investor harus diundang datang sehingga lapangan pekerjaan tercipta, bisa berproduksi dan menghasilkan devisa serta pertumbuhan ekonominya baik. 

Senada disampaikan Bupati Lingga Alias Wello. Ia menyatakan bahwa Kabupaten Lingga sebelumnya merupakan daerah tertinggal dan paling miskin di Kepulauan Riau. 

Namun, dalam tiga tahun belakangan ini, perlahan Kabupaten Lingga mampu bangkit hingga akhirnya memiliki APBD Rp 1,1 triliun. 

"Insya Allah untuk 2020, APBD Lingga mencapai Rp 1,1 triliun. Di mana saat awal dirinya memimpin Lingga APBD hanya sekitar Rp 600 miliar, itu pun ditambah beban utang. Dan, alhamdulillah saat ini utang yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya sudah terbayarkan dan APBD naik hingga Rp 1,1 triliun," kata Alias Wello. 

Baca Juga: Istana: Pembangunan di Papua tak berhenti karena teror dan kekerasan

Awe, begitu sapaan akrabnya, mengatakan saat ini ia terus memberdayakan petani dalam menciptakan kebun buah-buahan. Kemudian memanfaatkan lahan sebagai lokasi peternakan seperti tambak udang yang baru saja diresmikan. 

Ke depan, ia berencana membangun peternakan bebek untuk menghasilkan telur asin, dan hasilnya akan diekspor ke Singapura mengingat Singapura sangat membutuhkan telur asin. 

"Yang jelas apa pun akan saya lakukan demi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Lingga yang juga berpengaruh terhadap lapangan pekerjaan dan perekonomian masyarakat Lingga itu sendiri," ujarnya. (Hadi Maulana)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Negara Kekurangan Uang, Moeldoko Minta Aparat dan Kejaksaan Tak Ganggu Investasi", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli

Terbaru