Normalisasi sungai Ciliwung baru capai 45%, 28 kelurahan berpotensi terendam banjir

Jumat, 15 November 2019 | 13:27 WIB Sumber: Kompas.com
Normalisasi sungai Ciliwung baru capai 45%, 28 kelurahan berpotensi terendam banjir

ILUSTRASI. Warga beraktivitas di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta, Jumat (19/7/2019). Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) memperkirakan proyek normalisasi Sungai Ciliwung akan berjalan pada tahun 2020 dikarenakan proses pembebasan lahan belum sele


BANJIR - JAKARTA. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah mengatakan, baru 45% aliran Sungai Ciliwung di wilayah DKI Jakarta yang dinormalisasi. 

Bambang mengatakan, 16,38 kilometer panjang Sungai Ciliwung sudah dinormalisasi dari 2013 hingga 2017 yang menelan anggaran Rp 800 miliar. "Jadi dari 33,69 kilometer yang ingin kita kerjakan (normalisasi), dari 2013 sampai 2017 baru 16 kilometer yang sudah dikerjakan. Jadi baru 45%," kata Bambang di Kantor BBWSCC, Jakarta Timur, Jumat (15/11). 

Baca Juga: Pemprov DKI rilis 14 lokasi rawan genangan di Jakarta

Bambang menambahkan, butuh anggaran lebih dari Rp 1 Triliun untuk menormalisasi 33,69 kilometer Sungai Ciliwung. Alotnya proses normalisasi disebabkan permasalahan pembebasan lahan. Pada 2020, BBWSC akan kembali menormalisasi Sungai Ciliwung di wilayah Pejaten Timur sepanjang 1,5 kilometer. 

"Hambatannya pembebasan lahan, tahun depan kita ada kegiatan normalisasi di Pejaten Timur itu 1,5 kilometer. Lahannya sudah bebas, sudah dibebaskan Pemprov DKI tahun 2018, kita kerjakan 2020," ujar Bambang. 

Lantaran baru 45% aliran Sungai Ciliwung wilayah DKI Jakarta yang dinormalisasi, memasuki musim hujan tahun 2019, sebanyak 28 kelurahan berpotensi terendam banjir. Menurut data BBWSCC, ada sembilan aliran sungai yang dapat menyebabkan banjir di 129 kelurahan di wilayah DKI Jakarta. 

Baca Juga: Kesadaran masih rendah, Akrindo gencar melakukan literasi asuransi

Berikut Jumlah Daerah Potensi Rawan Banjir di DKI Jakarta: 

1. Aliran Kali Angke: 6 Kelurahan 
2. Aliran Kali Pesanggrahan: 21 Kelurahan 
3. Aliran Kali Krukut: 12 Kelurahan 
4. Aliran Kali Ciliwung: 28 Kelurahan 
5. Aliran Kanal Banjir Barat: 10 Kelurahan 
6. Aliran Kali Ciliwung Lama: 9 Kelurahan 
7. Aliran Kali Sunter: 23 Kelurahan 
8. Aliran Kali Cipinang: 12 Kelurahan 
9. Aliran Kali Cengkareng Drain: 8 Kelurahan 

Baca Juga: Selamatkan Rp 892 triliun investasi, Pokja IV menyebut sektor ESDM paling rumit

Defisitnya anggaran DKI pada 2019 berimbas pada efisiensi sejumlah belanja kegiatan. Salah satunya yakni belanja pembebasan 118 bidang tanah di bantaran Sungai Ciliwung yang berlokasi di Kelurahan Pejaten Timur, Tanjung Barat, Cililitan, dan Balekambang. 

Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mulanya berencana membebaskan 118 bidang tanah itu pada akhir tahun ini.  Dinas SDA bahkan sudah siap membayar 118 bidang tanah itu dengan anggaran Rp 160 miliar. 

Pembayaran tinggal menunggu keputusan gubernur (kepgub) soal penetapan lokasi (lokasi) yang akan dibebaskan tersebut. Namun, pembebasan lahan akhirnya dibatalkan seluruhnya. 

Baca Juga: Satgas Waspada Investasi pastikan bisnis Kampoeng Kurma tidak berizin

"(118 bidang) itu yang Ciliwung, dibatalkan semua. Sebenarnya kami sudah siap bayar, administrasi semuanya sudah siap, tapi sekarang ini di-stop karena defisit," ujar Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf, Senin (11/11). 

Dinas SDA menurut rencana akan mengeksekusi pembebasan lahan itu pada 2020. Dinas SDA telah mengusulkan anggaran Rp 600 miliar untuk pembebasan lahan normalisasi sungai dan waduk dalam rancangan kebijakan umum anggaran-prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) 2020. (Dean Pahrevi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Normalisasi Sungai Ciliwung Baru 45 Persen"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Handoyo .

Terbaru