NTB sering mati listrik, Ombudsman datangi PLN

Kamis, 02 April 2015 | 21:04 WIB Sumber: Kompas.com
NTB sering mati listrik, Ombudsman datangi PLN

ILUSTRASI. Panen udang dari tambak?PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG).


MATARAM. Ombudsman RI perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) mendatangi kantor PLN untuk meminta penjelasan terkait pemadaman listrik yang kerap terjadi di daerah ini. Kepala Ombudsman Perwakilan NTB Adhar Hakim mengatakan, pihaknya mendatangi kantor PLN karena selama ini kerap menerima laporan pengaduan masyarakat terkait pemadaman listrik bergilir yang terjadi hampir setiap hari di NTB.

"Sudah lama, banyak sekali laporan dari masyarakat soal mati listrik, sehingga kami gali data lebih dalam selama tiga bulan ini. Kami tidak mau terjebak di persoalan hilir saja," kata Adhar, Kamis (2/4/2015).

Menurut Adhar, persoalan pemadaman bergilir di NTB tidak bisa dipandang sebagai persoalan mati listrik saja karena itu merupakan persoalan hilir. Sebab, pemadaman bergilir hanya sebagai akibat dari persoalan besar yang ada di hulu. Persoalan besar tersebut adalah pesoalan tersendatnya upaya penambahan tenaga pembangkit listrik di NTB.

Adhar mengatakan, beberapa persoalan di antaranya terkait perizinan dan pembebasan tanah untuk pembangkit yang masih mengalami kendala. Oleh karena itu, Ombudsman meminta kepada seluruh pihak termasuk kabupaten kota untuk ikut menyelesaikan persoalan hulu yang kerap menjadi kendala PLN.

"Persoalan hilir enggak akan selesai, sampai kapanpun enggak akan selesai kalau tidak ada penyelesaian di hulu," kata Adhar.

Menurut Adhar, selama ini 60-70 persen pembangkit listrik yang dimiliki PLN merupakan pembangkit listrik tenaga diesel yang gampang rusak dan membutuhkan biaya produksi yang tinggi. Untuk itu pihaknya mendorong agar PLN segera menambah tenaga pembangkit listrik baru di NTB.

Ombudsman, kata Adhar, akan melakukan penyelesaian secara integral. Tidak hanya di internal PLN tetapi juga berdialog dengan Pemda untuk ikut menyelesaikan masalah kelistrikan ini agar masyarakat mendapat suplay listrik yang maksimal. Adhar juga meminta kepada PLN untuk melakukan revisi tingkat kebutuhan listrik di NTB dan mendesak agar PLN mempercepat penyelesaian persoalan hulu.

Sementara itu General Manager PLN wilayah NTB Dwi Kusnanto mengatakan, pemadaman bergilir terjadi karena permasalahan pemulihan pembangkit yang sedang dilakukan PLN.

"Saat ini kemampuan pasok dengan beban puncak hampir sama, jadi kalau ada satu unit pembangkit yang keluar ya harus padam sebesar kapasitas pembangkit yang keluar," kata Dwi. (Kontributor Mataram, Karnia Septia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa

Terbaru