JAKARTA. Produksi cerutu di Pabrik Rokok Rizona Baru di Temanggung, Jawa Tengah tidak terpengaruh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pengawas produksi Pabrik Rokok Rizona Baru, Raharjo mengatakan, hingga saat ini tidak ada pengaruh melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS karena produksi cerutu menggunakan bahan baku dalam negeri.
"Hingga sekarang produksi cerutu tetap berjalan normal, tidak ada pengaruhnya dengan menurunnya nilai rupiah," katanya, Jumat (28/8).
Ia mengatakan, bahan baku daun tembakau kering selama ini didatangkan dari Jember, Jawa Timur, karena tembakau Temanggung tidak bisa digunakan untuk membuat cerutu karena daunnya terlalu tebal.
Ia mengatakan, setiap hari Rizona Baru bisa memproduksi sekitar 3.000 batang cerutu. Cerutu yang dihasilkan pabrik ini dipasarkan ke beberapa kota besar, antara lain ke Bandung, Jakarta, Medan, dan Surabaya.
"Pemasaran hanya di dalam negeri saja, memang dulu pernah ekspor ke Taiwan dan Amerika Serikat, tetapi sudah berhenti beberapa tahun lalu," katanya.
Rizona Baru memproduksi cerutu dengan tiga merek, yakni Kenner Ballero, Kenner King, dan Extra Fine.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News