PALU. Walikota Palu Rusdy Mastura mengatakan pemerintah pusat mengalokasikan dana sebesar Rp 206 miliar pada 2015. Dana ini diperuntukkan pembangunan tahap awal kawasan industri di ibu kota Sulawesi Tengah.
Cudi, panggilan Rusdy Mastura mengatakan, dana tersebut rencananya akan dialokasikan untuk pembebasan lahan, perencanaan dan sebagian untuk konstruksi jalan, gedung, dan pelabuhan.
Pembangunan kawasan industri ini merupakan bagian dari konsep Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan akan berlangsung sampai 2019.
"Kalau ini sudah jadi, baru kita buka ke investor, silakan masuk. Kalau itu belum jadi, bagaimana mereka mau masuk," katanya.
Mantan Ketua DPRD Kota Palu itu mengatakan, pembangunan kawasan industri Palu membutuhkan waktu panjang, namun berbagai upaya sudah dilakukan dalam rangka mempercepat terealisasinya kawasan industri tersebut.
"Kita harus bangun pelabuhan, buka jalan untuk mobilisasi logistik dari Teluk Tomini ke Palu. Ini prosesnya panjang. Tidak bisa dibuat dalam jangka waktu pendek," katanya.
Menurut Cudi, berbagai terobosan sudah dilakukan untuk mendukung berdirinya kawasan industri Palu antara lain dibangunnya pusat kerajinan rotan nasional (Pirnas) yang bekerja sama dengan pemerintah pusat.
Sedangkan KEK nantinya mengusung tiga hal penting yakni industri, logistik dan pengembangan ekspor."Kita mau dorong dulu pengembangan industrinya," katanya.
Cudi meminta masyarakat dan pelaku ekonomi di Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu perlu memahami konsep pembangunan ekonomi nasional tersebut sehingga tidak ada anggapan apa yang dilakukan hari ini langsung mau dinikmati hari ini juga.
"Ini butuh proses panjang. Kalaupun nanti belum mampu mewujudkan saya berharap generasi berikutnya bisa merealisasikan ini. Tetapi konsepnya sudah ada," katanya.
Konsep ini kata dia, untuk memicu pertumbuhan ekonomi di Kota Palu sebagai kota industri dan jasa sehingga bisa memancing minat investasi yang lebih besar pula. (Adha Nadjemuddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News