SUMBER DAYA AIR - JAKARTA. Meskipun Pemprov DKI Jakarta sudah mantap mengambil alih pengelolaan air di Jakarta, tapi hingga saat ini, pihak swasta masih mengelola air di DKI.
Presiden Direktur PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) Robert Rerimassie mengatakan, saat ini perjanjian kerjasama antara Palyja dengan Pemprov DKI masih berlaku. "Perjanjian ini berlaku sampai perjanjian definitif yang baru berlaku," ujar Presiden saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (13/2).
Demikian juga dengan pihak PT Aetra Air Jakarta pun masih melakukan pengelolaan air di DKI Jakarta dengan normal. Hal itu belum beralih ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengurus soal air.
"Ya, operasional masih normal Aetra yang mengelola, belum ada perubahan," terang Direktur Operasional Aetra Lintong Hutasoit.
Lintong bilang, Aetra menguasai pengelolaan air bersih setengah wilayah DKI Jakarta di bagian timur. Wilayah tersebut meliputi seluruh Jakarta Timur, hampir setengah Jakarta Utara, dan sebagian kecil Jakarta Pusat.
Hingga tahun 2018, Aetra telah memiliki 456.049 sambungan pelanggan. Selain itu Aetra juga telah melakukan investasi mencapai Rp 2,5 triliun.
Sementara Palyja pada tahun 2017 lalu memiliki 405.713 pelanggan. Dari angka tersebut Palyja telah menjual air sebanyak 163 juta meter kubik.
Sebelumnya pemerintah DKI Jakarta hendak mengambil alih pengelolaan air yang dilakukan oleh swasta tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News