BATAM. Daging beku impor asal Australia marak diperjualbelikan di pasar tradisional di Kota Batam. Harganya berkisar Rp 86.000 per kilogram, jauh lebih murah ketimbang daging segar yang mencapai Rp 130.000 per kilogram.
"Kalau tidak ada ini (daging beku) tidak cukup," kata seorang pedagang di Pasar Botania Batam, Kamis (27/8).
Untuk di Pasar Botania Batam, dari sekian banyak pedagang yang menjual daging sapi, hanya dua lapak yang menyediakan daging segar. Sisanya menjajakan daging beku.
Pedagang lain, Rendra, mengatakan harga daging beku pun sedang mengalami kenaikan dari yang biasanya Rp 80.000 menjadi Rp 86.000 per kilogram.
"Harganya memang sedikit naik. Biasanya sih Rp 80.000 dapat. Kami ngikuti harga pemasok saja," kata dia.
Hal serupa hampir terlihat pada pasar lain di Batam seperti Mega Legenda, Mitra Raya, Winsor, Puja Bahari.
Sementara itu, data impor dari Kementerian Perdagangan untuk Kota Batam yang diperoleh oleh BP Batam menunjukan selama April sampai Agustus sudah sebanyak 275 ton daging sapi, biribiri, bebek impor asal Australia dan Malaysia dari tiga importir untuk memenuhi kebutuhan di Batam.
Daging yang diimpor tersebut berupa manufacturing meat (trimming 65 CL sampai 95 CL, disnewed minced beef, dicedblock, beef) dengan jumlah 70 ton, daging tanpa tulang biribiri beku jumlah 10 ton, potongan daging laiinya bertulang biribiri beku jumlah 7 ton, karkas dan setengah karkas biribiri beku 3 ton.
Selanjutnya perusahaan lain mengimpor manufacturing meat jumlah 70 ton, dan karkas bebek utuh beku 15 ton.
Importir ketiga mendatangkan daging sapi prime cut boneless beku jumlah 1 ton, manufacturing meat jumlah 60 ton, daging sapi fancy meat 10 ton, daging tanpa tulang biribiri beku 5 ton.
Seluruh impor diatas dilakukan periode April sampai Juni. Sementara untuk Juli dan Agustus impor spesifikasi barang manufacturing meat 20 ton dan karkas bebek utuh beku 15 ton. Jumlah keseluruhan 35 ton.
Berdasarkan jenis barang tersebut, prosuk impor seharusnya untuk memenuhi kebutuhan industri. Bukan dijual langsung pada masyarakat di pasar.
Sekjen Kemendag Gunaryo saat masih menjabat Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan mengatakan tidak menginginkan jika importasi daging ini akan merembes ke pasar ritel.
Menurutnya jika sampai barang impor tersebut merembes ke pasar bisa mengakibatkan semangat Kementerian Pertanian untuk swasembada daging tidak tercapai. (Larno)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News