Peristiwa

Pasca Banjir 154,65 Ton Sampah Menumpuk di Bali, Didominasi Plastik

Minggu, 14 September 2025 | 09:31 WIB
Pasca Banjir 154,65 Ton Sampah Menumpuk di Bali, Didominasi Plastik

ILUSTRASI. Warga mendorong sepeda motor melewati banjir yang menggenangi kawasan Kuta, Badung, Bali, Rabu (10/9/2025). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nym.


Sumber: Kompas.com  | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali mencatat total timbulan sampah akibat banjir pada 10-11 September 2025 mencapai 154,65 ton.

“Kami bersama komunitas dan kelompok nelayan turun langsung ke kawasan mangrove. Kita melihat tumpukan sampah, terutama plastik, yang cukup mengkhawatirkan,” ujar Kepala DKLH Bali, I Made Rentin, Minggu (14/9/2025).

Sampah yang menumpuk terdiri dari potongan kayu, pohon tumbang, sampah organik, serta anorganik seperti beton, lumpur, plastik, logam, kain, kaca, dan karet. Selain itu, juga ditemukan limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) dari barang hanyut maupun bangunan roboh.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bali Hari Ini, Minggu (14/9): Denpasar Hujan Ringan

Pantauan Kompas.com pada Sabtu (13/9/2025), sisa lumpur masih terlihat di sepanjang Jalan Gajah Mada, Denpasar. Sehari sebelumnya, tumpukan sampah juga masih tampak di Pasar Kumbasari dan Pasar Badung.

Rentin menegaskan pihaknya kini fokus menangani tumpukan sampah yang terbawa banjir, khususnya di kawasan mangrove. “Tidak ada kata menyerah, apalagi lelah. Semua komponen kita gerakkan untuk membersihkan sisa banjir,” tambahnya.

 
Sekitar 300 personel gabungan dari TNI, Polri, pemerintah daerah, komunitas, hingga kelompok nelayan diterjunkan dalam aksi bersih-bersih. DKLH juga menurunkan 80 kano untuk mengangkut sampah di kawasan perairan.
 
 
Targetnya, dalam tiga hingga empat hari ke depan kawasan mangrove dapat kembali bersih. “Saat banjir kemarin, yang paling dominan terlihat adalah sampah plastik. Ini menjadi peringatan bagi kita semua,” kata Rentin.

Ia mengingatkan, tumpukan sampah jika dibiarkan bisa mencemari hingga merusak ekosistem. “Fokus kita bukan hanya membersihkan, tetapi juga menyelamatkan mangrove agar tidak rusak akibat kontaminasi sampah. Semoga Bali segera pulih pasca banjir,” ujarnya

Selanjutnya: Tanaman Herbal untuk Perawatan Kulit, Ikuti Langkah Pemakaiannya Berikut Ini!

Menarik Dibaca: Tanaman Herbal untuk Perawatan Kulit, Ikuti Langkah Pemakaiannya Berikut Ini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru