Umum

Upaya Kolektif Memperkuat Ekosistem Pengelolaan Sampah di Jawa dan Bali

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:05 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
 Upaya Kolektif Memperkuat Ekosistem Pengelolaan Sampah di Jawa dan Bali

ILUSTRASI. Recycle Business Unit (RBU) Bali PET, Denpasar.


SIRKULAR EKONOMI SAMPAH - JAKARTA. Sampah plastik masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Data dari National Plastic Action Partnership (NPAP) memperkirakan bahwa aliran sampah plastik ke lautan Indonesia akan meningkat 30% menjadi sekitar 800.000 ton pada tahun 2025.

Untuk mengatasi ini, diperlukan kerja sama antara pemerintah, produsen, dan masyarakat.Pemerintah, melalui Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen Kementerian Lingkungan Hidup menargetkan pengurangan sampah sebesar 30% pada 2029.

Hal tersebut mendorong pelaku industri untuk berinovasi dalam menciptakan solusi berkelanjutan, seperti kemasan ramah lingkungan dan sistem daur ulang yang efisien.

Senior Public Affairs and Sustainability Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, menegaskan bahwa sejak 2018, AQUA telah berkomitmen membangun ekonomi sirkular melalui inisiatif kampanye #BijakBerplastik di  pulau Jawa dan Bali. Inisiatif ini berfokus pada pengumpulan sampah plastik secara masif, edukasi masyarakat, khususnya konsumen dan anak-anak, tentang pentingnya pengelolaan sampah, serta inovasi dalam kemasan yang lebih ramah lingkungan.

Melalui program Inclusive Recycling Indonesia (IRI), Aqua bersama Danone Ecosystem dan Veolia Services Indonesia telah mengembangkan sistem daur ulang yang melibatkan berbagai mitra, termasuk 4 Tempat Pengolahan Sampah – Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DIY, serta 10 mitra pengumpulan di Jawa dan Sulawesi Tengah.

“Program ini bertujuan untuk menciptakan siklus hidup kedua dari botol plastik paska konsumsi,” ujar  Karyanto dalam keterangannya, Jumat (14/3). 

Baca Juga: Satgas Pengelolaan Sampah Siap Koordinasi Antardaerah

Aqua terus memperluas dampak positifnya dengan berbagai inisiatif. Di antaranya bermitra dengan PT Khazanah Hijau Indonesia (Rekosistem) untuk mengelola 1.400 metrik ton sampah plastik di Gresik, Jawa Timur, dan mendirikan 2 Waste Station di Yogyakarta dan Solo.

Lalu Aqua meluncurkan Gerakan Sedekah dan Kolekte Sampah Indonesia (GRADASI), yang melibatkan 137 masjid, 46 gereja, 2 wihara, 228 sekolah dan pesantren, serta 328 komunitas untuk mengubah sampah menjadi sumber pendanaan kegiatan sosial, setta menerapkan konsep Zero Waste to Landfill di seluruh pabrik Aqua dengan pendampingan Bank Sampah Masyarakat.

Jeffri Ricardo, Sustainable Packaging Circularity Senior Manager Aqua, menekankan bahwa Aqua menargetkan pengumpulan sampah plastik lebih banyak daripada yang digunakan. Saat ini, Aqua telah mengembangkan 10 bank sampah induk, 10 unit bisnis daur ulang, dan 19 collection center yang melibatkan lebih dari 10.000 pemulung dan 433 karyawan

Untuk memperluas pengumpulan sampah di luar Jawa, Aqua bermitra dengan Prevented Ocean PlasticTM Southeast Asia (POPSEA) guna membangun fasilitas daur ulang di Samarinda dengan kapasitas 9.600 metrik ton plastik PET.

Baca Juga: Kementerian ESDM Targetkan Pembangkit Listrik Sampah di 30 Kota Besar

Terhitung sejak 2018, Aqua telah menjangkau lebih dari 43.000 siswa di 175 sekolah melalui edukasi lingkungan. Inisiatif Seri Dongeng SAMTAKU juga telah membantu anak-anak belajar tentang pengelolaan sampah secara bijak.

Hingga kini, Aqua  telah menjangkau 100 juta konsumen, melibatkan 3,8 juta anak sekolah di 2.900 sekolah, berkontribusi pada peningkatan daur ulang sampah plastik sebesar 17%, serta mengurangi sampah ke TPA hingga 14%.

Menanggapi laporan Brand Audit Report 2024 oleh Sungai Watch yang menyoroti sampah plastik di Bali dan Banyuwangi, Karyanto menegaskan bahwa penanganan sampah harus dilakukan secara kolektif. “Bukan hanya membebankan kepada produsen.” pungkasnya.

Selanjutnya: Presiden Rusia Vladimir Putin Tetapkan Syarat Gencatan Senjata di Ukraina

Menarik Dibaca: Dorong Perempuan Sehat dan Berdaya untuk Cegah KDRT Bertambah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk
Survei KG Media
Terbaru