Pembukaan festival Tanjung Lesung, bukti optimisme bangkit pasca tsunami

Jumat, 27 September 2019 | 21:49 WIB   Reporter: Ratih Waseso
Pembukaan festival Tanjung Lesung, bukti optimisme bangkit pasca tsunami

ILUSTRASI. Kawasan Pantai di wisata Tanjung Lesung, Banten


INDUSTRI PARIWISATA - PANDEGLANG. Riuh anak-anak pramuka berjajar membawa mainan baling-baling warna-warni serta suara lantunan musik khas Sunda santer terdengar saat pembukaan Festival Tanjung Lesung 2019.

Resmi dibuka oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, festival yang digelar selama 27-29 September 2019 menjadi bukti optimis bangkitnya lokasi wisata diujung pulau Jawa tersebut.

Baca Juga: Investor Kembali Melirik Kawasan Tanjung Lesung

Kementerian Pariwisata disampaikan oleh Arief sangat mendukung event kebanggaan masyarakat Banten. Festival Tanjung Lesung tahun ini kembali masuk dalam kalender 100 event pariwisata nasional, yang berarti sudah kali ketiga gelaran tersebut masuk dalam kalender pariwisata nasional.

Pembangunan infrasfruktur di wilayah Pandeglang juga disebut Arief didukung penuh oleh pemerintah guna mengembangkan potensi wisata yang ada.

"Kelemahan Pandeglang adalah akses, nomor satu tol. InsyaAllah 2022 tol Serang - Panimbang akan selesai dan akses jadi 2 jam dari Jakarta," tutur Menteri Pariwisata Arief Yahya saat pembukaan Festival Tanjung Lesung pada Jumat (27/9).

Tak hanya itu Arief juga berharap jalur kereta api dapat aktif kembali. "Saya ingat jalurnya itu melewati rumah nenek saya," kenang Afief. Selain itu di sebut pula pentingnya bandara internasional di Pandeglang yang nantinya dapat mendongkrak wisatawan mancanegara lebih banyak lagi.

"Ada bandara tapi daya tempuh 2 jam nah itu bikin wisman malas ke sini. Saya dukung Pandeglang miliki bandara mewakili bandara Banten," sambung Arief.

Menpar juga mendukung pengajuan Unjung Kulon menjadi Geopark nasional yang tentunya akan semakin tingkatkan potensi Pandeglang termasuk Tanjung Lesung yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Bupati Pandeglang Irna Narulita menyebut meski berat namun dengan dukungan pemerintah melalui Kementerian Pariwisata Pandeglang kembali dapat bangkit recovery usai bencana yang sempat melanda akhir tahun lalu.

Baca Juga: Pasca tsunami, Tanjung Lesung tetap menarik bagi investor

Festival kali ini juga berkolaborasi dengan seluruh stakeholder dan masyarakat sekitar untuk memamerkan produk-produk dan kearifan lokal yang akan menjadi daya tarik para wisatawan.

Diakui Irna, pihaknya terus berbenah dan melakukan evaluasi untuk terus belajar mengemas Festival Tanjung Lesung menjadi lebih baik. "Festival ini merupakan bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat, daerah dan seluruh stakeholder sehingga terwujudnya Festival Tanjung Lesung yang kelima," tutur Irna.

Baca Juga: Hotel kelolaan Banten West Java catatkan rata-rata okupansi 50%

Direktur Utama PT Banten West Java (BWJ) selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Poernomo Siswoprasetijo mengungkapkan, festival Tanjung Lesung merupakan kolaborasi event antara PT BWJ, Pemkab Pandeglang, Pemprov Banten, serta dukungan Kementerian Pariwisata.

Poernomo juga mengajak para traveller dan calon investor melihat langsung progres pengembangan menuju dan di dalam kawasan KEK Tanjung Lesung saat perhelatan Festival Tanjung Lesung pada tanggal 27-29 September 2019.

"Tentunya dengan program liburan ini akan semakin memanjakan para pengunjung," ujarnya.

Baca Juga: DPR setujui penambahan anggaran Kemenhub Rp 441,5 miliar di 2020, untuk apa saja?

Dalam Festival Pesona Tanjung Lesung terdapat rangkaian acara, diantaranya agenda utama kejuaraan terbuka triathlon lintas alam pertama di Indonesia, Rhino Cross Triathlon dan Mountain Bike Cross Country Marathon (MTB XCM).

Tak hanya itu para pengunjung juga bisa melihat beragam ajang seni budaya seperti Pasar Industri Kecil Menengah (IKM), Festival Kolecer, dan Festival Layang-layang, dan kebudayaan likal lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli

Terbaru