Pemerintah dorong rasio elektrifikasi di Papua

Kamis, 21 Desember 2017 | 23:09 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Pemerintah dorong rasio elektrifikasi di Papua


PEMBANGKIT LISTRIK - NABIRA. Pemerintah terus mendorong peningkatan rasio elektrifikasi dan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah terpencil dan terluar di tanah air.

Dalam kunjungan kerjanya, Presiden RI Joko Widodo, Rabu (20/12) melakukan peresmian dua Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) yang terletak di dua Kabupaten di Provinsi Papua.

PLTMG Nabire tercatat memiliki kapasitas 20 MW dan terletak di Kelurahan Kalibobo, Kabupaten Nabire, sementara PLTMG Jayapura tercatat memiliki kapasitas 50 MW dan terletak di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basyir, Gubernur Papua Lukas Enembe dan sejumlah pejabat pimpinan daerah setempat.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya kehadiran PLTMG tersebut dalam melayani kebutuhan dasar listrik bagi penduduk di kedua kabupaten tersebut khususnya dan bagi masyarakat di Provinsi Papua pada umumnya.

Infrastruktur listrik yang memadai pada akhirnya juga akan mendorong peningkatan investasi dan perekonomian daerah Papua.

Rini mengungkapkan, pemerintah hadir memberikan dukungan bagi masyarakat Papua terutama di wilayah-wilayah yang masih mengalami krisis listrik sehingga masyarakat di daerah Papua mendapatkan keadilan dan pada akhirnya mampu memenuhi dan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat setempat.

“Listrik adalah kebutuhan dasar masyarakat. Kehadiran dua PLTMG ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat Papua. Saya berharap kedua proyek ini bisa berjalan tepat waktu dan beroperasi sesuai dengan target yang ditetapkan,” katanya.

PLTMG Nabire berdiri di atas lahan seluas 2 Ha dan didesain untuk dapat beroperasi dengan dua jenis bahan bakar yaitu High Speed Diesel (HSD) dan Gas. Konsumsi Bahan Bakar diproyeksi sebesar 77 Kilo Liter (KL)/hari (HSD) dan 2.633 Million British Thermal Unit per Day (MMBTUD) bila menggunakan Gas.

Jika menggunakan bahan bakar HSD, proyek listrik ini akan menghemat sekitar Rp93 juta per hari. Sementara jika menggunakan bahan bakar gas, penghematan akan bertambah menjadi Rp158 juta per hari.

Kehadiran PLTMG Nabire juga akan menambah 105% daya mampu sistem Nabire sehingga sistem menjadi lebih andal, menambah jumlah pelanggan sebesar 25.000, yang pada akhirnya juga akan mendorong peningkatan rasio elektrifikasi.

Kontraktor Pelaksana proyek adalah konsorsium PT PP (Persero) Tbk, Wartsila Finland Oy dan PT Wartsila Indonesia dan diproyeksi akan menyerap 479 tenaga kerja. Dengan masuknya listrik dari PLTMG MPP Nabire sebesar 20 MW, maka sistem kelistrikan Nabire dapat menyuplai sebesar 42 MW.

Sementara itu PLTMG Jayapura berdiri di tasa lahan seluas 2,2 Ha dan juga didesain menggunakan dua jenis bahan bakar yaitu HSD dan Gas. Konsumsi Bahan Bakar diproyeksi sebesar 198 KL/hari (HSD) dan 6.577 MMBTUD jika bila menggunakan Gas.

Penghematan setelah beroperasinya PLTMG Jayapura diproyeksi sekitar Rp 220 juta/hari dengan menggunakan bahan bakar HSD dan dapat mencapai sekitar Rp 383 juta/hari bila menggunakan bahan bakar Gas.

Kehadiran PLTMG Jayapura juga akan menambah 60% daya mampu sistem Nabire sehingga sistem menjadi lebih andal, menambah jumlah pelanggan sebanyak 62.000, yang pada akhirnya juga akan mendorong peningkatan rasio elektrifikasi di Provinsi Papua.

Kontraktor Pelaksana proyek adalah konsorsium PT PP (Persero) Tbk, Wartsila Finland Oy dan PT Wartsila Indonesia dan diproyeksi akan menyerap 538 tenaga kerja. Dengan masuknya listrik dari PLTMG MPP Nabire sebesar 20 MW, maka sistem kelistrikan Nabire dapat menyuplai sebesar 42 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru