Pemprov DKI sebut akan fokus pada proyek infrastruktur senilai Rp 571 triliun

Selasa, 17 Desember 2019 | 16:22 WIB   Reporter: Vendi Yhulia Susanto
Pemprov DKI sebut akan fokus pada proyek infrastruktur senilai Rp 571 triliun


DKI JAKARTA -  JAKARTA. Asisten Perekonomian Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Sri Haryati, mengatakan, pihaknya akan fokus pada proyek urban regeneration senilai Rp 571 triliun pada tahun 2020.

Pembiayaan proyek tersebut akan menggunakan dana yang berasal dari APBD dan kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU). "Proyek ini akan jalan terus," kata Sri, Selasa (17/12).

Baca Juga: Resmi mendaftar di Pilkada Solo, elektabilitas Gibran masih kalah dari petahana

Namun, Sri belum bisa memastikan berapa persen porsi pembiayaan dari APBN dan KPBU untuk proyek urban regeneration senilai Rp 571 triliun tersebut.

Lebih lanjut Sri berjanji, iklim investasi di Jakarta akan diperbaiki, salah satunya dengan mengevaluasi peraturan daerah yang dinilai menghambat investasi.

Ia menyebutkan, ke depan Jakarta akan ditopang oleh tiga sektor unggulan yakni ekonomi digital, ekonomi pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Juga: Jokowi ingin ibu kota baru menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi

Kemudian, pengembangan kota akan berbasis transportasi. Nantinya diprediksi akan ada 20 titik pertumbuhan ekonomi baru di Jakarta. "Kami proyeksi pertumbuhan ekonomi Jakarta tahun 2020  sebesar 6,3%," ujar dia.

Sebagai informasi, proyek urban regeneration DKI Jakarta senilai Rp 571 triliun antara lain, Pengembangan jaringan rel kereta moda raya terpadu (MRT) menjadi 223 kilometer senilai Rp 214 triliun.

Pengembangan jaringan rel kereta light rail transit (LRT) menjadi 116 kilometer senilai Rp 60 triliun.

Baca Juga: Jika temukan minimal dua alat bukti, Kejagung akan putuskan tersangka di Jiwasraya

Pengembangan panjang rute Transjakarta menjadi 2.149 kilometer senilai Rp 10 triliun. Pembangunan jaringan rel elevated loopline sepanjang 27 kilometer senilai Rp 27 triliun.

Penyediaan permukiman hingga 600.000 unit senilai Rp 90 triliun. Peningkatan cakupan air bersih hingga 100% penduduk DKI senilai Rp 27 triliun.

Baca Juga: BMKG: Hari ini hujan lebat bisa mengguyur Jawa Barat dan 19 provinsi lain

Peningkatan cakupan jaringan air limbah hingga 81 persen penduduk DKI senilai Rp 69 triliun. Revitalisasi angkot (first and last mile transport) hingga 20.000 unit senilai Rp 4 triliun. Serta, Pengendalian banjir dan penambahan pasokan air senilai Rp 70 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli

Terbaru