Pemprov Kaltim Komitmen Dorong Akses Energi Bagi Masyarakat di Wilayah Terisolir

Selasa, 05 September 2023 | 18:29 WIB   Reporter: Filemon Agung
Pemprov Kaltim Komitmen Dorong Akses Energi Bagi Masyarakat di Wilayah Terisolir

ILUSTRASI. Dorong akses energi wilayah terisolir, Pemprov Kaltim kerek kontribusi PLTS dan Biogas


ENERGI - BALIKPAPAN. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen mendorong akses energi bagi masyarakat yang berada di wilayah terisolir atau terpencil.

Upaya peningkatan akses energi dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya energi baru terbarukan serta mendorong substitusi energi melalui biogas dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Analis Kebijakan Ahli Muda Dinas ESDM Provinsi Kaltim Sonny Widyagara Nadar mengungkapkan, pemanfaatan biogas di Kalimantan Timur terus didorong dalam beberapa tahun terakhir seiring gencarnya narasi transisi energi.

Kehadiran biogas diharapkan mampu mensubstitusi penggunaan LPG untuk kelompok masyarakat rumah tangga khususnya yang kesulitan akses energi.

Baca Juga: Rilis Proyek Pensiun Dini PLTU Batubara JETP Molor Hingga Akhir 2023, Ini Alasannya

Sonny menjelaskan, pemanfaatan biogas dimulai pada tahun 2013. Demi memuluskan rencana ini, pihaknya melakukan pendataan jumlah ternak pada sejumlah wilayah kabupaten di Kalimantan Timur.

"(Pembangunan) didasarkan data potensi hang ada. Kami jadikan dasar survei lapangan ataupun kalau ada permintaan kelompok tani atau ternak yang meminta kami membangun instalasi biogas sesuai kebutuhan," kata Sonny dalam Jelajah Energi Kaltim 2023, Selasa (5/9).

Sonny menjelaskan, potensi ternak tertinggi berada di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sebanyak 18.480 ekor ternak dan Kabupaten Kutai Barat (Kubar) sebanyak 7.151 ekor ternak.

Meski demikian, pembangunan fasilitas biogas telah dilakukan Dinas ESDM pada sejumlah kabupaten meskipun potensi ternaknya tidak tergolong tinggi. Jika ditotal, pembangunan biogas telah dilakukan sebanyak 484 unit.

Pembangunan masif terjadi pada tahun 2016 silam dengan total mencapai 173 unit. Pada tahun ini sendiri pembangunan biogas ditargetkan sebanyak 28 unit.

Sonny mengungkapkan, meski pembangunan terus-menerus dilakukan, masih ada tantangan yang dihadapi dalam pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi biogas.

Beberapa tantangan tersebut meliputi pembangunan pada daerah terpencil yang kesulitan akses LPG masih minim, pembangunan fasilitas biogas secara komunal atau berbasis komunitas, memperpanjang usia pakai biogas hingga mendorong keekonomian masyarakat yang menggunakan biogas.

Sonny menjelaskan, pihaknya menargetkan pembangunan biogas ke depannya dapat lebih menyasar lokasi-lokasi yang kesulitan akses untuk LPG.

Baca Juga: Industri Kelapa Sawit Dukung Pemerintah Menuju Net Zero Emission pada 2060

Selain itu, pembangunan unit biogas yang selama ini dilakukan umumnya merupakan skala rumah tangga.

"Apa yang kami lakukan saat ini satu digester untuk satu rumah tangga. Kami punya cita-cita kalau ada peternakan komunal yang besar sehingga masyarakat bisa rasakan pemanfaatan biogas maka kami juga akan melakukan instalasi di sana," terang Sonny.

Sonny menambahkan, selama ini usia pakai unit biogas hanya mencapai dua hingga tiga tahun. Untuk itu, perlu ada peningkatan kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat mengenai tata cara perawatan unit biogas.

Di sisi lain, dengan penggunaan biogas, ekonomi masyarakat diharapkan dapat ikut terdorong. Salah satunya yakni dengan mendorong pemanfaatan biogas untuk kegiatan bisnis skala UMKM.

Selain pemanfaatan biogas, Dinas ESDM Provinsi Kaltim pun turut mendorong peningkatan kontribusi PLTS Terpusat.

Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Muda Dinas ESDM Provinsi Kaltim Ahmad Pranata mengungkapkan, pembangunan PLTS Terpusat berfokus pada wilayah terpencil yang kesulitan akses energi listrik khususnya wilayah-wilayah yang belum tersambung dengan jaringan kelistrikan PT Perusahaan Listrik Negars (PLN).

Pembangunan PLTS Terpusat yang telah diinisiasi sejak 2014 silam pun difokuskan pada desa-desa yang huniannya terpusat dan tidak terpisah-pisah.

"PLTS Terpusat ini salah satu yg paling direkomendasikan untuk desa-desa terpencil yang jauh dari jaringan sistem ketenagalistrikan PLN. Ini dipilih karena sinar matahari melimpah sehingga sumber energi tidak perlu dipindahkan," terang Pranata.

Baca Juga: Memacu Energi Ramah Agar Masa Depan Tetap Cerah

Pranata menambahkan, setiap rumah tangga diberi jatah kuota listrik sebesar 700 Watt setiap harinya. Nantinya, setiap rumah akan memiliki tiga buah lampu, tiga unit saklar dan satu stop kontak serta satu unit energy limiter atau kWh meter.

Hingga saat ini Dinas ESDM Provinsi Kaltim telah membangun 35 unit PLTS Terpusat tersebar di sejumlah kabupaten seperti Kutai Timur, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Paser dan Mahakam Hulu.

Secara total, kapasitas yang telah terinstal mencapai 1.873 kiloWatt peak (kWp) atau sekitar 1,8 mWp dengan jumlah pelanggan sevanyak 4.224 pelanggan.

Pembangunan PLTS Terpusat selama ini pun menggunakan APBD Provinsi Kalimantan Timur.

Pranata menjelaskan, sejumlah tantangan masih mewarnai program PLTS Terpusat mulai dari persoalan kebutuhan lahan, legalitas lahan, akses infrastruktur menuju lokasi yang belum memadai hingga ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas yang ada.

Merujuk catatan yang ada, potensi energi matahari di Kalimantan Timur secara total mencapai 13.479 MW. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .
Terbaru