PENDIDIKAN - JAKARTA. Dalam rangka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun 2024, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), khususnya Polbangtan Bogor, melaksanakan seleksi wawancara secara daring dan luring.
Seleksi wawancara ini merupakan tahap ketiga setelah seleksi administrasi dan Computer Assisted Test (CAT). Sebanyak 299 peserta dari dalam dan luar Jawa mengikuti seleksi ini.
Peserta yang berdomisili di Provinsi Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta menjalani wawancara secara luring di kampus Polbangtan Bogor, sedangkan peserta dari luar daerah tersebut mengikuti wawancara secara daring melalui aplikasi Zoom.
Baca Juga: Kementan Tingkatkan Kapasitas Guru Vokasi Jawa Timur bagi Regenerasi Pertanian
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya memiliki SDM pertanian yang berkualitas, andal, serta berkemampuan manajerial, kewirausahaan, dan organisasi bisnis.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menyatakan bahwa upaya regenerasi SDM pertanian dilakukan melalui pendidikan vokasi.
Plh Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, menyatakan bahwa seleksi wawancara bertujuan menggali kapasitas dan kemauan keras calon mahasiswa untuk belajar dan beradaptasi dengan kehidupan kampus.
"Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara dosen dan tenaga kependidikan sebagai pewawancara untuk mendapatkan calon mahasiswa yang sesuai dengan profil lulusan Polbangtan Bogor," ujarnya dalam keterangannya, seperti dikutip Kamis (23/5).
Baca Juga: Dorong Kemajuan Pertanian Indonesia dengan Belajar dari Taiwan
Hasil tes wawancara diumumkan awal pekan lalu (13/5) melalui website Polbangtan Bogor. Selanjutnya, peserta akan menjalani pemeriksaan kesehatan, tes psikologi, dan fisik di kampus Polbangtan Bogor. Hasil seleksi kesehatan akan diumumkan pada Senin depan (27/5).
Yoyon menambahkan, di Polbangtan Bogor, keberagaman suku bangsa Indonesia akan menyatu dan membaur, baik di dalam kelas maupun di asrama.
“Kami berharap semua calon peserta wawancara dapat mengeluarkan seluruh potensi diri untuk dikembangkan dan dibina demi kemajuan pertanian Indonesia, memiliki daya saing, serta berjiwa kewirausahaan dalam mendukung kebijakan Kementan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News