Pengemudi Go-Jek minta Ahok jadi mediator

Senin, 03 Oktober 2016 | 16:50 WIB Sumber: Kompas.com
Pengemudi Go-Jek minta Ahok jadi mediator


JAKARTA. Ratusan pengemudi Go-Jek menyambangi Balai Kota DKI Jakarta untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Mereka menyambangi Basuki atau Ahok lantaran kecewa tuntutan tak ditanggapi oleh pihak manajemen PT Go-Jek Indonesia.

Edi (31), salah seorang pengemudi Go-Jek, mengatakan, mereka tidak berniat untuk melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota. Namun, mereka berharap, Ahok dapat menjembatani pengemudi dengan manajemen.

"Di Kemang (kantor PT Go-Jek Indonesia) enggak dapat tanggapan. Siapa tahu Pak Ahok bisa ngomong dan PT Gojek bisa kasih tanggapan," kata Edi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/10).

Edi yang juga merupakan warga Bekasi itu mengaku kecewa dengan kebijakan manajemen untuk memberlakukan sistem performa. Jika performa turun, maka bonus pun tidak akan cair. Mereka berharap, manajemen dapat mengubah sistem ini.

"Sistemnya, pagi ini orderan dibiarkan, kami dipotong Rp 3.000. Kalau kami enggak ambil orderan, juga hilang Rp 3.000," kata Edi.

Pengemudi terancam terkena pemberhentian sepihak apabila tingkat penyelesaian order kurang dari 20 persen. Selain itu, pengemudi yang menolak order atau cancel akan turun persentase performance-nya.

Waktu itu, pihak manajemen sudah menyanggupi tuntutan pengemudi dengan menghapus batas penyelesaian order kurang dari 20 persen. Pihak Go-Jek juga berjanji memperbaiki sistem yang dinilai masih banyak kekurangan.

Hingga pukul 16.10 WIB, ratusan pengemudi Go-Jek masih melakukan aksi di depan Balai Kota. Sedangkan beberapa perwakilan masuk ke dalam Balai Kota dan ditemui oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru