Penggunaan e-money rendah, ini kata BI Yogya

Senin, 12 Januari 2015 | 14:32 WIB Sumber: Antara
Penggunaan e-money rendah, ini kata BI Yogya

ILUSTRASI. Mitos atau fakta: MPASI tidak perlu memiliki rasa


YOGYAKARTA.  Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Arief Budi Santoso mengatakan, tren penggunaan uang elektronik di daerah ini masih rendah. Infrastruktur pendukung juga dianggap belum memadai.

"Masyarakatnya belum terbiasa dan kami akui infrastruktur pendukung untuk pemanfaatan e-money masih belum banyak," kata Arief di Yogyakarta, Senin (12/1). Menurut dia, kebiasaan masyarakat menggunakan uang tunai masih membudaya, sehingga pembayaran dengan uang elektronik belum dipandang sebagai kebutuhan.

Jumlah merchant atau penjual barang-jasa yang menerima pembayaran dengan uang elektronik juga masih sedikit. "Untuk Yogyakarta, memang sudah ada beberapa toko modern yang memiliki fasilitas pembayaran menggunaan uang elektronik, namun jumlahnya masih sedikit," kata dia.

Dia memaparkan, Bank Indonesia menggenjot penggunaan e-money bukan semata untuk mendukung efisiensi peredaran uang, tapi juga mengurangi tindak pidana kejahatan.

Pihak KPBI DIY, menurut Arief, akan terus mendorong peningkatan penggunaan uang elektronik di daerah setempat, melalui sosialisasi yang akan terus dilakukan di berbagai lapisan masyarakat. "Untuk 2015 ini sosialisasi uang elektronik masih akan kami lakukan secara perlahan dan terus menerus," kata Arief.

Dia berharap ke depan kesadaran masyarakat untuk menggunakan uang elektronik dapat semakin meningkat dengan didukung pemenuhan infrastruktur oleh pemerintah yang menerima penggunaan uang elektronik sebagai alat bayar.

Hingga saat ini, kata dia, terdapat empat bank yang menyediakan layanan untuk penukaran uang non-tunai atau uang elektronik , yakni BRI dengan produk uang elektronik Brizzi, BNI dengan Top Cash, BCA dengan Flash dan Bank Mandiri dengan e-money. (Luqman Hakim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru