Pengusaha UMKM jadi perhatian dalam mendorong geliat ekonomi di Cirebon

Jumat, 16 April 2021 | 15:40 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Pengusaha UMKM jadi perhatian dalam mendorong geliat ekonomi di Cirebon

ILUSTRASI. Perajin asal Cirebon Jawa Barat membuat hiasan lampu berbahan rotan dan kulit kerang saat pameran Interior & Craft (iCRAFT) 2015 di Jakarta Convention Centre, Senayan (11/6). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/11/06/2015


UMKM - JAKARTA. Cirebon menyimpan potensi yang kaya dalam produk etniknya, seperti Batik, Topeng, Ukiran Kayu, Lukisan Kaca, Kaca Dekorasi dan lainnya. Selain itu karakteristik, corak dan ornamen produk UMKMnya dipengaruhi oleh berbagai budaya, yakni Islam, Cina, Arab dan Hindu.

Dengan potensi produk usaha yang kaya ini, meskipun di tengah pandemi,  UMKM Cirebon  harus tetap berkegiatan dengan memanfaatkan peluang entreneurship dan technopreneurship.

"Pemerintah memberikan jaringan infrastruktur internet agar masyarakat bisa lebih produktif dalam menjual produknya secara online, meskipun tidak bisa bertransaksi jual beli secara tatap muka namun kini UMKM Cirebon masih bisa tetap survive di tengah pembatasan sosial", ujar Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary dalam membuka acara Creativetalks Pojok Literasi, "Dorong Geliat Ekonomi Kota Cirebon di Tengah Pandemi".

Baca Juga: Volume transaksi syariah LinkAja naik 600%

Septriana memberikan motivasi kepada UMKM Cirebon bahwa selalu ada peluang di tiap kesulitan. "Tunjukkan kita bangsa Indonesia, wong Cerbon, mampu mengatasi wabah pandemi global ini secara bersama-sama", ucapnya.

Ketua Umum Dharma Pertiwi dan e-commerce LaDaRa, Nanny Hadi Tjahjanto menyampaikan LaDaRa berisi 100% produk-produk dalam negeri yang diinisiasi oleh Anggota TNI yang disupervisi oleh Dekranas yang diperuntukkan bagi masyarakat Indonesia untuk mengembangkan produk unggulan UMKM secara online agar tetap produktif, kreatif dan inovatif.

"Digitalisasi UMKM sangat penting untuk mengembangkan dan memajukan UMKM di Indonesia. Berwirausaha tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga orang lain dengan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya", ujarnya.

Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Kewirausahaan, Kemenko Perekonomian, Chairul Saleh menyampaikan pandemi membuat pergeseran perilaku kita. Digitalisasi sangat tidak terhindarkan. Inovasi dan digitalisasi menjadi solusi kebangkitan ekonomi yang sangat relevan dengan kondisi saat ini.

"Anak-anak muda sekarang lebih maju dan lebih punya keberanian dibandingkan jaman saya dulu. Anak muda sekarang ketika lulus sudah banyak yang ingin menjadi pengusaha", ungkapnya.

Baca Juga: Hari Belanja Brand Lokal (HBBL) 2021 akan kembali digelar 5 Mei mendatang

Founder Batik Trusmi, Sally Giovanny menyampaikan terjadi perubahan cara usaha dengan adanya pandemi. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi yaitu menjual produk secara online.

"Ekonomi di kota Cirebon sudah menggeliat. kami mendapatkan dukungan dari pemerintah Kota Cirebon berupa relaksasi aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," jelasnya.

Sally memberikan tips bagaimana caranya memulai usaha, yaitu dimulai dengan niat yang kuat, lakukan yang bisa dilakukan, jangan terus menunda untuk memulai usaha dan mulai usaha dari apa yang kita suka.  "Tentunya kita akan lebih tekun untuk menjalani dan mengembangkan usaha sesuai dengan apa yang kita suka," tuturnya menutup paparan.

Creativetalks Pojok Literasi ini diselenggarakan oleh Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo dan diikuti 30 orang peserta yang hadir secara offline dan 224 peserta daring. 

Selanjutnya: Dorong kredit UMKM di tengah pandemi, begini strategi yang dipasang bank swasta

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru