Permasalahannya, lanjut Sigit, semua penumpang tidak mau terbang lagi karena merasa ketakutan setelah pesawat yang mereka tumpangi gagal mendarat sebanyak dua kali di Soetta.
Baca Juga: Insiden emergency landing Batik Air, ini respons Kemenhub
Meski demikian, Sigit dan penumpang lainnya merasa bersyukur dan berterima kasih kepada pilot dan Garuda. "Keputusan pilot sangat tepat sekali. Masalahnya hanya para penumpang tidak mau terbang lagi dari Halim ke Soetta. Mereka masih trauma," jelas Sigit lewat pesan singkatnya kepada KONTAN, Jumat (22/11).
Bahkan, lanjutnya, ada seorang pengacara bernama Rini Tarigan tidak mau diminta terbang lagi meski diberi uang Rp 1 miliar.
Baca Juga: Mengetahui critical eleven, momen terpenting dan berbahaya dalam penerbangan udara
Ari menegaskan, memang ada NOTAM dari AURI sebagai pengelola Halim yang tidak memperbolehkan penumpang turun dari pesawat.
Namun, lanjutnya, jika pihak AURI memberikan opsi lain, pihaknya akan mengikuti. Misalnya saja jika ada pilihan menaikkan penumpang ke bus bandara dengan tujuan Cengkareng. "Bila TNI AU memberikan opsi itu, kami ikut," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News