YOGYAKARTA. Penyaluran beras untuk masyarakat miskin kuota bulan Juli untuk rumah tangga sasaran penerima manfaat di Kota Yogyakarta akan dipercepat. Tujuannya, meringankan beban masyarakat menyambut Lebaran.
"Sudah ada keputusan bahwa penyaluran beras untuk masyarakat miskin (raskin) Juli akan dipercepat. Warga tidak perlu khawatir tidak memiliki beras untuk diolah saat Lebaran," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Hadi Muchtar di Yogyakarta, Kamis (25/6).
Penyaluran raskin akan dimulai pada Senin (29/6) hingga 2 Juli di tiap kelurahan sesuai dengan jadwal distribusi dari Badan Urusan Logistik (Bulog).
Setiap wilayah yang akan menerima raskin, lanjut Hadi, harus sudah melunasi pembayaran raskin bulan sebelumnya. Harga tebus yang ditetapkan untuk raskin adalah Rp 1.600 per kilogram sehingga setiap rumah tangga sasaran penerima manfaat harus mengeluarkan dana Rp 24.000 untuk memperoleh 15 kilogram beras per bulan.
"Pembayaran raskin di Kota Yogyakarta terbilang tertib. Setiap wilayah sudah melunasi pembayaran raskin bulan sebelumnya. Bahkan ada wilayah yang sudah bisa melunasinya saat beras itu datang," katanya.
Total dana yang dikeluarkan untuk biaya tebus raskin setiap bulan di Kota Yogyakarta mencapai Rp384,74 juta. Dana tersebut berasal dari 16.031 keluarga yang berhak memperoleh raskin.
Jumlah penerima di Kota Yogyakarta tidak berubah sejak ditetapkan pada 2012, namun dimungkinkan ada perubahan nama penerima akibat penerima sebelumnya meninggal dunia atau sebab lain.
Ia menambahkan, raskin yang nantinya didistribusikan memiliki kualitas baik setara dengan beras medium karena beras yang digunakan merupakan hasil panen 2015.
"Harapannya, tidak ada keluhan mengenai kualitas raskin yang diterima," katanya.
Sementara itu, Kepala Bulog Divisi Regional Yogyakarta Langgeng Wisnu Adinugroho mengatakan, percepatan distribusi raskin pada Juli sesuai dengan arahan dari Kementerian Sosial dan Kementerian Dalam Negeri.
"Distribusi di empat kabupatan dan satu kota di DIY bisa dilakukan sebelum Lebaran," katanya.
Bulog Divisi Regional Yogyakarta memiliki stok beras yang cukup banyak untuk mendukung program raskin yaitu sebanyak 21.188 ton yang sebagian beras berasal dari petani di DIY.
"Jumlah tersebut bisa digunakan untuk lima kali penyaluran raskin, bahkan jika ada permintaan operasi pasar dari pemerintah daerah masih bisa dicukupi," katanya.
Di DIY, total penerima raskin mencapai 288.341 penerima dengan 438 titik distribusi. Total beras yang dibutuhkan untuk penyaluran raskin mencapai 4.325 ton per bulan. (Eka Arifa Rusqiyati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News