Sementara sebanyak 3.437 hasil pemeriksaan tes PCR corona di Jakarta pada 11 Juli dinyatakan negatif. Lonjakan positivity rate inilah yang menjadi perhatian serius dari pemerintah baik Presiden Joko Widodo maupun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sebagai gambaran, testing rate pada pemeriksaan PCR corona di Jakarta yang dilakukan sejak 1 Maret 2020, adalah 26.632 tes per 1 juta penduduk.
Dalam periode 1 minggu terakhir yaitu 6 - 12 Juli 2020, telah dilakukan 3.569 tes PCR corona di Jakarta per 1 juta penduduk per minggu. Jumlah ini telah melebihi target Organisasi Kesehatan Dunia WHO yakni sebanyak 1.000 tes per 1 juta penduduk per minggu.
Namun, positivity rate testing PCR corona di Jakarta pada seminggu terakhir yaitu 5,5 persen. Padahal menurut WHO, positive rate idealnya berkisar kurang dari 5%.
Untuk itu Dwi Oktavia menegaskan perlu kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam memutus mata rantai penularan virus corona di Jakarta.
Selain menggelar tes PCR corona di Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga menggelar pemeriksaan menggunakan metode rapid test.
Totalnya pemeriksaan menggunakan metode rapid test corona di Jakarta sebanyak 269.380 orang, dengan persentase positif terinfeksi virus corona Covid-19 sebesar 3,4%.
Perinciannya sebanyak 9.229 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 260.151 orang dinyatakan non-reaktif.
Untuk kasus positif virus corona di Jakarta ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
SELANJUTNYA>>>