PALEMBANG. Sejak penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 5 Januari 2016 lalu, SPBU marak diserbu warga. Pertamina mengingatkan masyarakat untuk membeli BBM sesuai kebutuhan, karena pasokan aman.
"Masyarakat dimina membeli BBM secukupnya, karena kalau perubahan harga dari pemerintah biasanya lama dan tidak akan berubah lagi dalam waktu dekat," kata General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) II Herman M Zaini di Palembang, Kamis (7/1).
Ia mengatakan, penjualan BBM relatif aman di Lampung, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, Palembang dan Sumatera Selatan, walaupun memang terjadi antrean.
"Kami mengimbau, kalau harganya turun, maka masyarakat tidak perlu antre dalam membeli BBM itu," katanya.
SPBU Pertamina di Palembang juga sejak saat itu melayani lebih pagi dibanding biasanya. Misalnya di Kertapati, petugas sudah menyalurkan kebutuhan konsumen sejak pukul 04.00 WIB, lebih pagi ketimbang biasanya jam 06.00.
Seluruh depot juga meningkatkan suplai lebih dari 30% untuk mengatasi lonjakan permintaan konsumen.
Adapun harga baru BBM di Sumatera Selatan itu terhitung mulai 5 Januari lalu untuk Solar sebesar Rp 5.650 per liter atau mengalami penurunan Rp 1.050 per liter dari harga sebelumnya Rp 6.700 per liter.
Kemudian Premium menjadi Rp 6.950 per liter atau turun Rp 350 per liter dari harga lama Rp 7.300 per liter. Pertalite menjadi Rp 8.100 per liter dari harga lama Rp 8.450 per liter,
Selanjutnya Pertamax harga baru Rp 9.150 per liter dari harga sebelumnya Rp 9.300 per liter.
Untuk Pertamax plus harga baru menjadi Rp 9.750 per liter dari harga sebelumnya Rp 10.000 per liter.
Kemudian, Pertamina Dex menjadi Rp 10.000 per liter dari harga lama Rp 10.250 per liter dan Solar non subsidi harga baru Rp 8.700 per liter, sedangkan harga lama Rp 8.950 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News