BBM - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) VII memastikan pasokan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sulawesi tetap aman setelah beberapa minggu memasuki masa new normal.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII, Hatim Ilwan mengungkapkan, langkah untuk mengamankan stok dan peningkatan keandalan distribusi terus dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM ke depannya.
Dia menyebut, secara garis besar konsumsi BBM di Sulawesi masih belum kembali normal. "Perhitungannya diambil dari rerata penyaluran normal yaitu sepanjang bulan Januari hingga Februari 2020 dibandingkan dengan rerata penyaluran saat era New Normal yang dimulai dari bulan Juni," sebut Hatim lewat keterangan tertulis, Senin (6/7).
Baca Juga: Konsumsi BBM di DI Yogyakarta meningkat 17% di bulan Juni
Dia memaparkan, hingga akhir bulan Juni, rerata konsumsi BBM all product baik Public Service Obligation (PSO) maupun non-PSO di Sulawesi mengalami penurunan sebesar 15%, yaitu dari 9.517 Kilo Liter per hari menjadi 8.092 KL per hari.
Produk Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu dari 7.041 KL per hari menjadi 5.833 KL per hari atau sebesar 17%.
Sedangkan produk Gasoil (Solar, Pertamina Dex, dan Dexlite) mengalami penurunan sebesar 9%, yaitu dari 2.319 KL per hari menjadi 2.105 KL per hari.
Meski belum kembali normal, Sulawesi Selatan masih menjadi propinsi dengan konsumsi BBM terbesar yakni 2.676 KL per hari untuk Gasoline dan 1.118 KL per hari untuk Gasoil. "Konsumsi Sulawesi Selatan sekitar separuh konsumsi seluruh Sulawesi," ujar Hatim.
Selanjutnya disusul dengan Sulawesi Tengah dengan konsumsi Gasoline sebanyak 948 KL per hari dan Gasoil sebanyak 306 KL per hari. Untuk Sulawesi Utara, jumlah konsumsi Gasoline per harinya sebanyak 836 KL dan Gasoil sebanyak 203 KL. Sementara Sulawesi Tenggara mencatat konsumsi Gasoline sebanyak 718 KL per hari dan Gasoil sebanyak 250 KL per hari.
Peningkatan konsumsi Gasoil secara khusus terjadi di Sulawesi Barat dan Gorontalo, masing-masing sebesar 7% dan 6%. Jumlah konsumsi Gasoil Sulawesi Barat sebesar 134 KL per hari sedangkan Gorontalo sebesar 92 KL per hari. Untuk Gasoline, Sulawesi Barat mencatat konsumsi sebesar 312 KL per hari dan Gorontalo sebesar 341 KL per hari.
Baca Juga: Melalui Program Langit Biru, Pertamina dorong masyarakat konsumsi BBM oktan tinggi
Melihat tren saat ini, Hatim memprediksi akan mulai terjadi peningkatan konsumsi BBM dalam beberapa bulan ke depan. "Seiring dengan semakin meningkatnya aktifitas masyarakat, kami prediksi konsumsi BBM juga akan semakin meningkat," sambungnya.
Hatim memastikan peningkatan konsumsi BBM akan dibarengi dengan upaya Pertamina untuk terus meningkatkan pelayanan dan pasokan BBM. Dia juga mengimbau agar masyarakat tetap bijak dalam penggunaan BBM untuk aktivitas sehari-hari.
"Kami pastikan pasokan untuk tetap terjaga. Masyarakat juga dapat turut berperan aktif dalam mengawasi distribusi dan penggunaan BBM dengan melaporkan jika terjadi kecurangan ke Call Center Pertamina 135," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News