UMKM - BEKASI. Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Perdagangan resmi melepas ekspor sebanyak 3.758 barang produksi UMKM. Ribuan produk tersebut dikemas dalam 131 koli barang dengan 608 jenis produk dalam satu container yang akan dikirim ke China.
Ekspor perdana produk UMKM tersebut jadi salah satu upaya dalam mendorong kontribusi ekspor UMKM. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki menerangkan target kontribusi ekspor UMKM di tahun 2024 akan mencapai lebih dari 30%.
Saat ini sendiri kontribusi ekspor usaha mikro dan UMKM baru sebesar 14,17% dan 60,34% dari total PDB nasional.
Baca Juga: Sebanyak 608 produk UKM dieskpor perdana ke China melalui PLB-e-commerce
Adanya PLB e-commerce ini merupakan salah satu upaya penguatan eksistensi produk lokal di pasar internasional, menumbuhkan eksportir skala kecil baru, sekaligus dapat dimanfaatkan untuk memperkuat produksi dalam negeri dengan mengakomodir bahan baku impor.
Presiden Direktur PT Uniair Indotama Cargo (UIC) Lisa Juliawati menambahkan PLB e-commerce merupakan kendaraan logistik bagi UKM dari seluruh Indonesia, guna membantu mereka untuk mengekspor produknya, melalui sistem perdagangan elektronik (e-commerce).
“Selama ini perdagangan elektronik kebanyakan dimanfaatkan untuk mengimpor barang-barang konsumsi ke Indonesia. Itu sebabnya kami yang sudah berpengalaman selama 30 tahun dalam ekosistem dan logistik perdagangan internasional, dipercaya oleh pihak Bea dan Cukai, menjadi perusahaan PLB ecommerce pertama di Indonesia, yang melaksanakan sistem ini secara digital," jelas Lisa dalam acara pelepasa ekspor perdana produk UMKM ke China dk Kawasan Industri dan Pergudangan Marunda, Bekasi pada Kamis (19/12).
Ada sejumlah keuntungan bagi UMKM yang melakukan ekspor produknya melalui PLB e-commerce. Sebagai eksportir pemula, selain produknya akan dikenal secara lebih luas, karena masuk dalam katalog perusahaan market place di luar negeri, produk-produk mereka yang telah lolos kurasi dari perusahaan aggregator di Indonesia yaitu PT Sarinah dan PT PPI.
Baca Juga: Sarinah targetkan menjadi etalase produk UMKM di dalam maupun luar negeri
Nantinya UMKM juga memperoleh kemudahan dalam pengurusan prosedur ekspor dan kepabeanan barang-barangnya, karena secara kolektif akan difasilitasi oleh PT UIC.
Dengan jaringan kerjasama yang dimiliki PT UIC di Tiongkok dan negara tujuan ekspor lainnya seperti negara-negara ASEAN sampai ke Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, maka para IKM dan UKM ke depannya akan mampu menjangkau pasar ekspor yang didukung dengan sistem perdagangan elektronik/e-commerce secara lebih terarah dan efisien.
Ketua Komite Tetap Pengembangan Ekspor KADIN Handito Joewono menuturkan ada lima aggregator ekspor yaitu PT PPI Persero, PT Sarinah Persero, Koperasi NU Circle Nusantara, PT Ewwon Indonesia dan LLP KUKM Smesco Indonesia.
Baca Juga: Omset penjualan produk UMKM Sarinah capai 600 juta per hari
Sementara itu Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi menambahkan keunggulan keberadaan PLB ecommerce ekspor sebagai penyaluran atau kanalisasi adalah adanya kewajiban menyediakan lokasi tempat atau pengusahaan untuk UMKM paling banyak 15% dari total luas penyelenggaraan PLB serta kewajiban menampilkan barang-barang tersebut dalam platform e-commerce.
"Inikan networking dengan PLB China. Jadi selain sebagai konsolidator, fasilitas gudang PLB e-commerce ini juga terhubung dengan PLB China dan platform di China. Gudang ini modern dan dilengkapi CCTV, realtime terkoneksi dengan Bea Cukai, jadi sangat aman," kata Heru.
Kemudaham ekspor pada produk UMKM juga dinyatakan oleh Sri Sugiarti Sembiring pelaku UMKM asal Jakarta Jakarta Utara. Ia memiliki produk kopi nusantara dengan label Old Captain.
Baca Juga: Airlangga Hartarto beri penghargaan pada penyalur dan penjamin KUR terbaik
"Uniair bantu bawa market, test market dijual di marketplace disana. Bu Lisa bantu semuanya, jadi mudah. Digratiskan pengiriman pemasaran di marketplace China free," jelas Sri.
Ia mengaku dipermudah dengan bantuan PLB e-commerce PT Uniair Indotama Cargo untuk masuk ke pasar China. Mengenai perjinan dan sertifikasi juga dirasakan kemudahan yang sama. "Saya diminta kirim 100 dan disarankan jual dalam kemasan kardus yang satu kardus isi 7 sachet, harapannya supaya UMKM yang banyak emak-emak bisa juga produknya go global," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News