PLB e-Commerce jadi penguatan eksistensi produk lokal di pasar internasional

Kamis, 19 Desember 2019 | 23:08 WIB   Reporter: Ratih Waseso
PLB e-Commerce jadi penguatan eksistensi produk lokal di pasar internasional

Sri Sembiring, pelaku UMKM Kopi Old Captain


Dengan jaringan kerjasama yang dimiliki PT UIC di Tiongkok dan negara tujuan ekspor lainnya seperti negara-negara ASEAN sampai ke Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, maka para IKM dan UKM ke depannya akan mampu menjangkau pasar ekspor yang didukung dengan sistem perdagangan elektronik/e-commerce secara lebih terarah dan efisien.

Ketua Komite Tetap Pengembangan Ekspor KADIN Handito Joewono menuturkan ada lima aggregator ekspor yaitu PT PPI Persero, PT Sarinah Persero, Koperasi NU Circle Nusantara, PT Ewwon Indonesia dan LLP KUKM Smesco Indonesia.

Baca Juga: Omset penjualan produk UMKM Sarinah capai 600 juta per hari

Sementara itu Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi menambahkan keunggulan keberadaan PLB ecommerce ekspor sebagai penyaluran atau kanalisasi adalah adanya kewajiban menyediakan lokasi tempat atau pengusahaan untuk UMKM paling banyak 15% dari total luas penyelenggaraan PLB serta kewajiban menampilkan barang-barang tersebut dalam platform e-commerce.

"Inikan networking dengan PLB China. Jadi selain sebagai konsolidator, fasilitas gudang PLB e-commerce ini  juga terhubung dengan PLB China dan platform di China. Gudang ini modern dan dilengkapi CCTV, realtime terkoneksi dengan Bea Cukai,  jadi sangat aman," kata Heru. 

Kemudaham ekspor pada produk UMKM juga dinyatakan oleh Sri Sugiarti Sembiring pelaku UMKM asal Jakarta Jakarta Utara. Ia memiliki produk kopi nusantara dengan label Old Captain.

Baca Juga: Airlangga Hartarto beri penghargaan pada penyalur dan penjamin KUR terbaik

"Uniair bantu bawa market, test market dijual di marketplace disana. Bu Lisa bantu semuanya, jadi mudah. Digratiskan pengiriman pemasaran di marketplace China free," jelas Sri.

Ia mengaku dipermudah dengan bantuan PLB e-commerce PT Uniair Indotama Cargo untuk masuk ke pasar China. Mengenai perjinan dan sertifikasi juga dirasakan kemudahan yang sama. "Saya diminta kirim 100 dan disarankan jual dalam kemasan kardus yang satu kardus isi 7 sachet, harapannya supaya UMKM yang banyak emak-emak bisa juga produknya go global," tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru