GAS INDUSTRI - BOJONEGORO. Hasil produksi gas dari proyek strategis nasional Jambaran Tiung Biru (JTB) akan dialirkan secara penuh ke PT PLN dan sejumlah industri di Kawasan Jawa Timur di akhir tahun ini.
General Manager Gas Project JTB, Ruby Mulyawan menjelaskan proyek JTB diharapkan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Jawa Timur dengan kapasitas produksi gas hingga 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMscfd) atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari.
Per Agustus 2022, JTB telah melaksanakan gas in yang merupakan tahap awal pembuktian bahwa equipment dan instalasi terintegrasi dengan baik. Setelah gas in berjalan lancar, tahap berikutnya adalah gas on stream yang saat ini sudah mencapai 30 MMscfd dan diharapkan minggu depan dapat mencapai 60 MMscfd hingga 70 MMscfd.
Baca Juga: SKK Migas Memproyeksikan Penurunan Produksi Minyak, Ini Sebabnya
“Berikutnya di Desember 2022 harapannya jika tidak ada aral melintang yang signifikan, akan mencapai 192 MMscfd,” jelasnya saat ditemui di Lapangan Gas JTB, Rabu (26/10).
Ruby memaparkan, sales gas JTB yang sebesar 192 MMscfd akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan gas untuk area Jawa Timur dan berpotensi membuka pasar baru di area Jawa Tengah.
“Sebanyak 172 MMscfd sudah diteken perjanjian jual beli gas (PJBG) sekitar 100 MMscfd ke PLN dan 72 MMscfd ke industri lainnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah,” ungkapnya.
Dia menjelaskan lebih lanjut, masih ada sekitar 20 MMscfd yang belum teralokasikan pembeliannya. Saat ini pihaknya masih berproses di Kementerian ESDM untuk memungkinkan 20 MMscfd ini akan dikirim ke Pupuk Kimia Gresik (PKG). “Ini masih menunggu approval final,” ujarnya.
Baca Juga: Menteri ESDM Minta Proyek Jambaran Tiung Biru Segera Menyalurkan Gas
Kepala Unit Percepatan Proyek JTB Waras Budi Santosa mengatakan, targetnya di Desember 2022 JTB sudah bisa produksi dengan kapasitas penuh.
“Kemudian untuk overall sendiri, gas ini sekarang sudah masuk ke sistem pipa Gresik-Semarang yang mayoritas sebenarnya dibawa ke arah Gresik. Kebetulan buyer di sini PT PGN dari kontrak 172 MMscfd ini sebanyak 100 MMscfd didedikasikan untuk PLN dan 72 MMscfd untuk industri,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Waras menjelaskan lebih lanjut, setelah on-stream gas sudah mengalir sekitar 30 MMscfd dan diterima oleh PGN pada 20 September yang lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
