PALU. PT PLN Area Palu terpaksa memberlakukan pemadaman listrik karena suplai daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mpanau berkurang.
"Sekarang ini suplai daya PLTU tinggal sekitar tujuh megawatt (MW)," kata Manager PLN Area Palu Novalince di Palu, Senin (31/8).
Ia mengatakan PLN menerapkan pemadaman bergilir untuk sistem kelistrikan Palu sepekan terakhir.
Langkah itu, katanya, dilakukan karena PLN defisit daya cukup besar yang selama ini disuplai oleh PLTU Mpanau.
Dalam kondisi normal, katanya, dua unit PLTU mampu menyuplai daya ke PLN rata-rata 24 MW dari total kemampuan pembangkit tersebut mencapai 30 MW.
Akibat dari defisit daya, PLN tidak dapat berbuat apa-apa, selain melakukan pemadaman bergilir.
Pemadaman bergilir yang terjadi saat ini, tidak hanya pada malam, tetapi juga pagi hingga sore hari.
Dia mengaku PLN sejak beberapa bulan lalu telah mendapat pasokan daya dari PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Sulewana Poso sekitar 24 MW.
Meski sudah mendapat pasokan dari PLTA Sulewana Poso, katanya, sistem kelistrikan Palu yang juga melayani kebutuhan listrik tiga kabupaten, yaitu Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong masih saja mengalami keterbatasan daya.
"Itu sebabnya, jika terjadi gangguan pada salah satu dari dua unit mesin PLTU, dipastikan terjadi pemadaman," katanya.
Dia berharap, PLTU bisa kembali beroperasi normal sehingga suplai daya bisa maksimal lagi.
Penurunan suplai daya dari PLTU, kata Novalince, disebabkan adanya perbaikan dan pembersihan boiler PLTU.
Sehubungan dengan program pemadaman, pihak PLN setempat menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena selama beberapa hari terakhir dan ke depan masih berlangsung.
"Kami tidak bisa berbuat banyak karena tidak ada cadangan mesin pembangkit lain yang dapat digunakan untuk menjaga suplai daya tetap berjalan normal," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News