Polbangtan Kementan Gelar Bimtek untuk Petani dan Penyuluh di Majalengka

Jumat, 14 Juni 2024 | 19:30 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Polbangtan Kementan Gelar Bimtek untuk Petani dan Penyuluh di Majalengka

ILUSTRASI. Pengukuran pertama berlangsung pada awal Februari 2024 saat usia padi 30 dan pengukuran kedua dilaksanakan 60 hst. Pengukuran menggunakan chamber atau sungkup, untuk menangkap gas metana([CH4) dan dinitrogen?oksida (N2O).


PERTANIAN -  JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Komisi IV DPR dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk peningkatan kapasitas petani dan penyuluh di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat belum lama ini.

Bimtek di Majalengka diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari petani, penyuluh, milenial, taruna tani, kelompok tani (Poktan), kelompok wanita tani (KWT), dan Gapoktan. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program aspirasi anggota DPR untuk menjawab berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat tani dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan mereka.

Baca Juga: Upaya Kementan Tarik Minat Generasi Milenial Untuk Bertani Lewat Open Day

Plh Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, menyampaikan pentingnya Bimtek dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan pertanian. 

"Kami berharap dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani, serta mengubah sikap menjadi lebih baik dalam mendukung upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (14/6).

Materi yang disampaikan dalam Bimtek meliputi strategi dan metode penyuluhan pertanian untuk mengubah perilaku petani dan keluarganya agar mereka dapat memecahkan masalah secara mandiri dan meningkatkan hasil usaha serta taraf hidup mereka. 

"Tujuan jangka pendek penyuluhan adalah meningkatkan pengetahuan, kecakapan, kemampuan, sikap, dan motivasi petani. Sementara tujuan jangka panjangnya adalah peningkatan taraf hidup masyarakat tani sehingga kesejahteraan hidup petani terjamin," jelas Yoyon.

Baca Juga: Pertanian Cerdas Iklim (CSA) Berkontribusi 35% Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca

Metode penyuluhan yang diajarkan disesuaikan dengan karakteristik sasaran agar materi dapat diterima dengan baik. "Diharapkan, dengan pemilihan metode yang tepat, para penyuluh dapat efektif menyampaikan pengetahuan dan keterampilan kepada petani," katanya.

Menurut Yoyon, Kementan terus berkomitmen meluncurkan program-program inovatif guna meningkatkan nilai ekspor produk pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional. 

"Terobosan-terobosan yang telah dilakukan memberikan dampak positif, namun upaya untuk mengoptimalkan dukungan dari berbagai sektor harus terus ditingkatkan," tambahnya.

Kegiatan Bimtek di Majalengka ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan mendukung kesejahteraan petani di Indonesia.

Baca Juga: Menteri Pertanian Prediksi Puncak Musim Kemarau Terjadi Agustus-Oktober

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam pembangunan sektor pertanian.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa petani milenial harus memiliki karakter kerja keras, tekun, dan tidak mudah menyerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru