Program Langit Biru sudah mendesak diterapkan di Jakarta

Kamis, 16 Juli 2020 | 07:49 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Program Langit Biru sudah mendesak diterapkan di Jakarta

ILUSTRASI. Petugas mengisi bahan bakar untuk mobil pelanggan di SPBU Pertamina, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (15/6). Pertamina memastikan pasokan BBM aman selama 21 hari atau di atas ketahanan stok nasional. Per awal juni 2020 konsumsi BBM mencapai 23.000?ki


DKI JAKARTA - JAKARTA. Polusi udara di Jakarta semakin parah akibat kendaraan bermotor. Penelitian Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) yang dilakukan pada 2019 menyebutkan, setiap hari sepeda motor menghasilkan 8.500 ton polutan atau sekitar 44,53 % dari total polutan semua kendaraan. 

Karena itu, program Langit Biru perlu semakin digencarkan di Jakarta agar kualitas udara semakin baik.

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal, dalam risetnya, menyebut, populasi kendaraan yang terus membludak turut berpengaruh terhadap kondisi udara Jakarta.

Baca Juga: Program B100 Jokowi berhasil diwujudkan, Pertamina kini punya bahan bakar 100% sawit

Tercatat sekitar 20 juta unit kendaraan lalu lalang di wilayah Jakarta. Jumlahnya 20 juta tadi sekitar hampir 15 juta berupa kendaraan roda dua. Sisanya sekitar 5 juta itu roda empat. 

Kontribusi 44,53 persen dari sepeda motor, tidak hanya dari DKI Jakarta, KPBB pernah melakukan traffic counting menghitung lalu lintas tidak hanya di Jakarta, tetapi perbatasan, masuknya potensi kendaraan commuter dari Bodetabek ke Jakarta. 

Dalam catatan Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) kendaraan yang menghasilkan jumlah polutan tertinggi per hari adalah sepeda motor yakni motor 8.500 ton (44,53 %), disusul bus (21.43 %) 4.106 ton, mobil pribadi 2.712 ton (16,11%). Persentase tersebut mengandung zat-zat seperti PM, HC, CO, NOx, dan Sox.

Pengamat otomotif Jusri Pulubuhu mengatakan, sudah saatnya Indonesia untuk benar-benar serius dalam mendorong penggunaan BBM Ron tinggi. Pasalnya, BBM Ron rendah akan merusak lingkungan, menambah polusi, juga buruk bagi mesin kendaraan.

Bila kendaraan beralih ke BBM jenis oktan tinggi ini, secara otomatis komponen kendaraan akan berumur panjang. Kemudian, dari sisi tenaga atau power kendaraan lebih terjaga. Manfaat lain, jarak tempuh jadi kian jauh karena pembakaran mesin kendaraan lebih sempurna.

 Dia meyakini, dengan edukasi bagus yang dijalankan pemerintah, secara perlahan publik akan menyadari dampak positif menggunakan BBM Ron tinggi.

Baca Juga: Pertamina: Digitalisasi SPBU molor ke Agustus 2020

Editor: Yudho Winarto

Terbaru