Progres pembangunan huntap pasca bencana gempa bumi di Sulteng capai 71,5%

Senin, 13 April 2020 | 15:57 WIB   Reporter: Handoyo
Progres pembangunan huntap pasca bencana gempa bumi di Sulteng capai 71,5%

ILUSTRASI. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.


PROYEK INFRASTRUKTUR - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan terus melakukan berbagai upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi yang disertai tsunami dan likuifaksi yang terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 silam.

Di antaranya dengan membangun hunian tetap (huntap) dan melakukan rehabilitasi sejumlah fasilitas umum. Pembangunan huntap dengan memperhatikan dengan protokol keamanan terkait COVID-19 yakni physical dan social distancing di mana pengerjaan tiap rumah hanya dilakukan oleh 3 orang pekerja.

Baca Juga: PNS dan keluarganya dilarang mudik, sanksinya berat

Rehabilitasi dan rekonstruksi ini menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami Di Provinsi Sulawesi Tengah dan Wilayah Terdampak Lainnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa penanganan pascabencana Sulteng meliputi tahap tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. “Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama,” ucap Menteri Basuki.

Pada tahap I, sebanyak 630 unit huntap di bangun di Sulawesi Tengah. Pembangunan huntap di dilakukan di dua wilayah yakni Kelurahan Duyu, Kota Palu dan Desa Pombewe, Kabupaten Sigi. Di Kelurahan Duyu dibangun 230 unit huntap dan di Desa Pombewe sebanyak 400 unit huntap.

Huntap dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), karena merupakan rumah tahan gempa dan proses pembangunannya yang lebih cepat dengan menggunakan sistem modular.

Baca Juga: Akan ada 3 tower tambahan untuk menampung ruang pasien di RS Darurat Covid-19

Editor: Handoyo .

Terbaru