PROYEK INFRASTRUKTUR - JAKARTA. Proyek kerjasama pemerintah badan usaha (KPBU) sistem penyediaan air minum (SPAM) Semarang Barat selesai dikerjakan. Proyek senilai Rp 1,15 triliun resmi beroperasi secara komersial mulai 22 Mei 2021.
Dalam siaran pers, Senin (24/5), meski sempat terdampak pandemi Covid-19,proyek yang merupakan kerja sama pemerintah dan badan usaha bisa terselesaikan tepat waktu.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta PDAM Tirta Meodal dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya sehingga bisa mengurangi keluhan masyarakat berkaitan dengan kinerja BUMD milik Pemerintah Kota Semarang ini.
"Dengan beroperasinya SPAM Semarang Barat ini mudah-mudahan pelayanan kepada masyarakat bisa lebih baik," kata Hend..
Baca Juga: Bakal layani air minum untuk 200.000 warga, progres SPAM Durolis tahap I capai 35,2%
Proyek SPAM Semarang Barat yang dibangun di kawasan Jatibarang, Kota Semarang, tersebut dibiayai bersama-sama antara pemerintah pusat, Pemerintah Kota Semarang, dan pihak swasta.
“Skema Kerja sama Pemerintah Republik Indonesia dengan Badan Usaha (KPBU) dalam Bidang Investasi Air Bersih merupakan kali pertama dilakukan di Kota Semarang ini,” tutur Hendi.
Dia mengungkapkan, proyek KPBU SPAM Semarang Barat ini menelan total nilai pekerjaan (investasi) sebesar Rp1,15 triliun. Dari jumlah tersebut sebanyak Rp417 milyar di antaranya merupakan proyek IPAM Jatibarang dengan kapasitas 1.000 liter per detik.
“Proyek ini sangat prestisius (bergengsi) dan keberadaanya sangat ditunggu-tunggu oleh warga Semarang,” katanya.
Selesainya proyek ini merupakan kerja sama Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota, PDAM Tirta Moedal serta PT Air Semarang Barat (ASB).
PT ASB merupakan konsorsium antara Moya Group dan PT Medco Infrastruktur Indonesia. Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Semarang, E Yudi Indardo menuturkan, kapasitas 1.000 liter per detik air bersih dari PT ASB ini dapat meningkatkan cakupan layanan dari 60% menjadi 80% atau akan ada tambahan sekitar 60.000 KK pelanggan baru.
Baca Juga: Bisnis pengelolaan air bersih sejumlah emiten terus mengucur
Di samping itu, dengan adanya tambahan pasokan air bersih ini, maka akan menaikkan tingkat layanan K3 (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitasnya) pada pelanggan yang ada. “Keberhasilan ini tentunya akan mendukung program Semarang Semakin Hebat,” kata Yudi.
CEO Moya Indonesia Holding Mohamad Selim menjelaskan, pengoperasian IPAM oleh PT ASB, merupakan proyek KPBU Moya Group yang kedua, di mana sebelumnya telah dilakukan di PT Aetra Air Tangerang (Aetra Tangerang).
Menurut dia, program KPBU saat ini semakin menjadi perhatian para pemangku kepentingan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia khususnynya pembangunan SPAM.
“Dengan skema ini, pemerintah dapat membagi tugas penyelenggaraan infrastruktur dengan pihak swasta, sehingga Pemerintah diharapkan dapat lebih berkonsentrasi kepada penyediaan layanan lainnya,” tegasnya.
Dengan konsep KPBU ini, lanjut Selim, keberadaan Moya dan Medco dalam proyek KPBU Semarang Barat dapat membantu Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, PDAM dan Badan-Badan lainnya dalam meningkatkan pelayanan air bersih melalui jaringan perpipaan di Indonesia pada khususnya.
“Sebagai mitra swasta, Moya dan Medco melalui ASB ini tetap berprinsip bahwa komitmen kerja sama tersebut harus dilakukan dengan konsep saling menghormati, mencari solusi yang paling baik untuk hasil yang terukur dengan jelas serta faktor penentu lainnya adalah faktor efektifitas dan efisiensi menjadi kunci keberhasilannya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News