Proyek SPAM Semarang senilai Rp 1,15 triliun selesai dikerjakan

Senin, 24 Mei 2021 | 19:48 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Proyek SPAM Semarang senilai Rp 1,15 triliun selesai dikerjakan

ILUSTRASI. Kerjasama Air Semarang Barat (ASB) yang merupakan anak Perusahaan MOYA GROUP & PDAM Tirta Moedal


PT ASB merupakan konsorsium antara Moya Group dan PT Medco Infrastruktur Indonesia. Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Semarang, E Yudi Indardo menuturkan, kapasitas 1.000 liter per detik air bersih dari PT ASB ini dapat meningkatkan cakupan layanan dari 60% menjadi 80% atau akan ada tambahan sekitar 60.000 KK pelanggan baru.

Baca Juga: Bisnis pengelolaan air bersih sejumlah emiten terus mengucur

Di samping itu, dengan adanya tambahan pasokan air bersih ini, maka akan menaikkan tingkat layanan K3 (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitasnya) pada pelanggan yang ada. “Keberhasilan ini tentunya akan mendukung program Semarang Semakin Hebat,” kata Yudi.

CEO Moya Indonesia Holding Mohamad Selim menjelaskan, pengoperasian IPAM oleh PT ASB, merupakan proyek KPBU Moya Group yang kedua, di mana sebelumnya telah dilakukan di PT Aetra Air Tangerang (Aetra Tangerang).

Menurut dia, program KPBU saat ini semakin menjadi perhatian para pemangku kepentingan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia khususnynya pembangunan SPAM.

“Dengan skema ini, pemerintah dapat membagi tugas penyelenggaraan infrastruktur dengan pihak swasta, sehingga Pemerintah diharapkan dapat lebih berkonsentrasi kepada penyediaan layanan lainnya,” tegasnya.

Dengan konsep KPBU ini, lanjut Selim, keberadaan Moya dan Medco dalam proyek KPBU Semarang Barat dapat membantu Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, PDAM dan Badan-Badan lainnya dalam meningkatkan pelayanan air bersih melalui jaringan perpipaan di Indonesia pada khususnya.

“Sebagai mitra swasta, Moya dan Medco melalui ASB ini tetap  berprinsip bahwa komitmen kerja sama tersebut harus dilakukan dengan konsep saling menghormati, mencari solusi yang paling baik untuk hasil yang terukur dengan jelas serta faktor penentu lainnya adalah  faktor efektifitas dan efisiensi menjadi kunci keberhasilannya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru