Puluhan tenaga medis di Cirebon diisolasi gara-gara keluarga pasien tak jujur

Senin, 20 April 2020 | 19:55 WIB   Reporter: kompas.com
Puluhan tenaga medis di Cirebon diisolasi gara-gara keluarga pasien tak jujur

ILUSTRASI. Ruang laboratorium dilengkapi dengan alat tes darah berada di Ruang Carlo Rumah Sakit St Carolus, Jakarta, Kamis (28/11/2019).


VIRUS CORONA - CIREBON. Sebanyak 21 tenaga medis di Rumahsakit TNI Ciremai, Cirebon, Jawa Barat, menjalani proses isolasi mandiri. Sebelumnya, mereka melakukan penanganan medis kepada seorang pasien yang dalam kondisi tidak sadar.

Kepala Rumahsakit TNI Ciremai Cirebon Letkol CKM Andre Novan mengungkapkan hal tersebut kepada wartawan di Kantor Public Safety Center, Kota Cirebon, Senin (20/4).

Andre menyampaikan, rumahsakit harus mengisolasi 21 tenaga medis tersebut sesuai prosedur yang berlaku. Ke-21 tenaga medis itu terdiri dari 18 orang perawat IGD dan ICU, 1 dokter IGD, 1 dokter ICU, dan 1 dokter spesialis saraf.

Baca Juga: Terpopuler: Virus corona bisa mati dengan sendirinya, Ini bonus direksi BCA

“Awalnya kami tidak tahu bahwa pasien tersebut pernah kontak dengan keluarganya yang positif terjangkit virus corona dan meninggal dunia. Karena kami tanya keluarga pasien, tapi terus menyangkal,” kata Andre.

Menurut Andre, sejak awal Rumahsakit TNI Ciremai sudah meminta keterangan lengkap terkait riwayat perjalanan pasien kepada keluarganya. Namun, keluarga pasien terus menyangkal dan tidak memberikan keterangan secara lengkap.

“Keluarga pasien tidak jujur. Kami mengikuti protokol yang ditetapkan pemerintah. Kami tidak mendapatkan keterangan secara gamblang dari keluarga pasien. Tidak mungkin kami tanyakan pada pasien, karena kondisi pasien sudah koma,” ujar Andre.

Kepala Bidang Pelayanan Medis RS TNI Ciremai Tetri Yuniwati menyampaikan, saat ditanya tim medis, keluarga pasien menjawab pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota. Keluarga juga menyampaikan pasien tidak pernah kontak dengan orang dari luar kota.

“Sampai petugas kami menanyakan berulang-ulang, ini menyangkut kepentingan bersama. Bapak yang mengantar sampai berkacak pinggang, karena merasa marah,” ungkap Tetri.

Petugas medis memberikan pertanyaan secara perinci kepada keluarga pasien untuk mendapatkan riwayat pasien yang utuh. Menurut Tetry, ini untuk memberikan penanganan yang tepat. Keterangan yang tidak jujur justru membahayakan para petugas medis dalam menangani pasien.

Baca Juga: Reagen sudah didistribusikan, pengetesan massal virus corona Covid-19 siap dijalankan

Kepada Tetry, keluarga pasien hanya mengatakan, pasien memiliki riwayat kencing manis. Saat tiba di rumah sakit pada 14 April 2020, berdasarkan diagnosa awal, pasien tidak sadarkan diri, sesak napas, dan tensi yang tinggi.

Pada 15 April 2020, pasien tersebut meninggal. Tim medis langsung memakamkan pasien tersebut sesuai protokol Covid-19.

Penulis: Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhamad Syahri Romdhon

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Pasien Tidak Jujur, 21 Tenaga Medis di Cirebon Diisolasi"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru