Puncak mudik Stasiun Rangkasbitung diprediksi esok

Kamis, 22 Juni 2017 | 22:34 WIB Sumber: Antara
Puncak mudik Stasiun Rangkasbitung diprediksi esok


LEBAK. Puncak arus pemudik pengguna angkutan kereta api di Stasiun KA Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, pada H-2 Lebaran 2017 atau Jumat (23/6) diprediksi mencapai 25.000 orang.

Kepala Stasiun Rangkasbitung Endarno di Lebak mengatakan, sebagian besar puncak arus mudik Lebaran dari kedatangan pemudik stasiun Angke, Tanahabang, Palmerah, Kebayoran, Serpong, Serang, Cilegon, dan Merak.

Pemudik akan berlebaran di kampung halaman, wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Serang. "Kami menjamin semua penumpang yang hendak mudik itu berjalan lancar dan tertib," katanya, Kamis (22/6).

Menurut Endarno, puncak mudik Lebaran akan jatuh H-2 karena sudah diberlakukan cuti bersama, baik di lingkungan pegawai negeri sipil (PNS) maupun Badan Usaha Milik Negara (BMUN). Selain itu, juga perusahaan swasta, tenaga lepas harian, buruh, pabrik, dan asisten rumah tangga.

Meskipun demikian, angkutan pada masa arus balik dan mudik Lebaran 2017 tidak ada penambahan kereta karena masih terlayani dengan baik.

Saat ini, PT KAI Stasiun Rangkasbitung mengoperasikan commuter line sebanyak 19 perjalanan Rangkasbitung-Jakarta. Di samping itu, kereta api lokal mengoperasikan sebanyak enam perjalanan Rangkasbitung-Merak.

Untuk pengamanan melibatkan tim gabungan terdiri atas TNI, Kepolisian, Polsuska, dan PKD.

"Kami mengoptimalkan pengamanan ketat agar para pemudik tidak menjadi korban pencopetan dan kejahatan lainnya," katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menyediakan sarana dan fasilitas pemudik dengan menyediakan kursi roda untuk pemudik difabel juga ruangan menyusui ibu.

Di samping itu, juga melayani medis dengan membuka posko kesehatan, toilet gratis, dan charger.

"Fasilitas itu untuk pelayanan dan kenyamanan kepada pemudik yang hendak pulang kampung," katanya.

Rokayah, pemudik, mengaku dirinya sebagai penata rumah tangga di Jakarta Pusat. Ketika mudik ke kampung halaman di Kecamatan Cileles, dia menggunakan kereta dengan alasan murah, aman, dan nyaman juga kedatangan tepat waktu.

"Kami sudah 3 tahun bekerja di Jakarta dan setiap Lebaran pulang mudik menggunakan KA," katanya.

Begitu pula, Maman, pemudik warga Kecamatan Cibadak, mengaku dirinya setiap menjelang Lebaran pulang ke kampung halaman menggunakan kereta karena lebih nyaman dan aman.

"Kami lebih tenang naik moda transportasi KA daripada angkutan umum," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan

Terbaru