Rokok murah biang kerok melonjaknya jumlah perokok anak

Rabu, 30 September 2020 | 11:31 WIB Sumber: TribunNews.com
Rokok murah biang kerok melonjaknya jumlah perokok anak

ILUSTRASI. FILE PHOTO - A street vendor sells cigarettes to a customer on a street in Jakarta, Indonesia, May 10, 2017. REUTERS/Beawiharta/File Photo


ROKOK - SURABAYA. Terjangkaunya harga rokok dinilai menjadi pemicu terjadinya peningkatan perokok anak di Indonesia. Hal ini terungkap dalam hasil survei perokok anak yang dilakukan sejumlah pegiat perlindungan anak bersama Yayasan ALIT Indonesia.

“Kami melihat dari beberapa wilayah dampingan ALIT, banyak sekali anak-anak yang sudah merokok di saat tubuhnya belum mampu menerima paparan zat atau kandungan berbahaya dari rokok,” ujar Lisa Febriyanti, Tim Baseline Survey Yayasan ALIT Indonesia, dalam pemaparan hasil survei di Surabaya, Senin (28/9).

Dia melanjutkan paparan temuan di lapangan tentang perokok anak pada 506 responden dari lima wilayah cluster yang disurvei di Jawa Timur.

Baca Juga: Ditjen Bea Cukai telah menindak 104 kali vape ilegal selama 2019

Hasil survei menunjukkan, dari seluruh responden yang diwawancarai, sebanyak 87% perokok anak memiliki anggota keluarga dewasa yang juga merokok.

Selain itu, sebanyak 85% anak tersebut pernah diminta atau disuruh orang dewasa untuk membeli rokok.

“Yang memprihatinkan adalah 87% dari anak mengaku sebagai perokok aktif atau merokok sudah menjadi keseharian mereka, dan sebagian besar dari mereka sudah mulai merokok di usia 13-14 tahun,” ujar Lisa.

Tim Survei juga menemukan bahwa ada anak berusia lebih muda yang sudah mulai merokok yakni di usia lima tahun.

“Sebanyak 79% perokok anak membeli sendiri rokoknya, dan ternyata sebanyak 72% penjual rokok membiarkan anak-anak membeli rokok,” ujarnya lagi. Dalam survei juga ditemukan bahwa rata-rata perokok anak menggunakan sebagian uang sakunya untuk membeli rokok.

“Harga rokok yang dibeli anak bervariasi, dari pernyataan responden dan dibandingkan dengan harga pada pita cukai, terdapat beberapa merek yang didapatkan anak-anak secara lebih murah. Temuan kami, ada anak-anak yang mendapatkan rokok lebih murah dibandingkan harga yang dibanderol,” ujarnya.

Editor: Yudho Winarto
Terbaru