Saat Idul Fitri kemarin, BPPT guyurkan hujan buatan di Riau, ini sebabnya

Rabu, 27 Mei 2020 | 11:45 WIB   Reporter: Ahmad Febrian
Saat Idul Fitri kemarin, BPPT guyurkan hujan buatan di Riau, ini sebabnya


LINGKUNGAN HIDUP - JAKARTA. Tepat saat umat muslim merayakan Idul Fitri kemarin, Tim Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi  (TMC-BPPT) Riau  melaksanakan operasi modifikasi cuaca. Total volume air hujan yang tercatat mencapai 33,8 juta m3.  Kemudian pada Senin (25/5) TMC melaksanakan satu sorti penerbangan di wilayah Pelalawan, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir. “Lebaran hari pertama kemarin, melakukan satu sorti penerbangan penyemaian awan di Kabupaten Bengkalis, Siak dan Kepulauan Meranti,” kata Tri Handoko Seto, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT), dalam siaran pers, Senin (25/5). 

Menurut TMC, potensi awan saat ini, harus tetap dioptimalkan  melalui modifikasi cuaca untuk pembasahan lahan gambut. BBTMC BPPT memantau melalui radar secara near realtime setiap hari. Sehingga diambil keputusan penyemaian awan atau tidak saat itu juga. “Maka saat Idul Fitri, kami tetap harus laksanakan operasi,” ujarnya. TMC adalah unit pelaksana teknis yang melaksanakan operasional hujan buatan.  

BTMC-BPPT melaksanakan operasi pencegahan kebakaran hutan tahun ini sejak 13 Mei 2020 lalu. Langkah ini inisiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Restorasi Gambut (BRG). 

Hasil pantauan satelit selama operasi TMC berjalan 13-24 Mei  2020, hujan  merata di  seluruh Provinsi Riau. Curah hujan  terbesar di  Bengkalis, Siak, Dumai,  Rohil dan Kepulauan Meranti  sebesar 80-300 mm. Sedangkan curah hujan di wilayah Provinsi Riau lain di kisaran 50-200 mm.  Kecuali Rokan Hulu  dengan curah hujan hanya sekitar 10-  120 mm. “Hasilnya cukup baik guna pembasahan lahan gambut. Mudah-mudahan akan terus berlanjut,” ujar Faisal Sunarto, Koordinator Lapangan BBTMC Posko TMC Riau. 

Kepala Bidang Pelayanan Teknologi BBTMC, Sutrisno mengatakan, operasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau dijadwalkan selama 15 hari . Setelah itu, TMC mempersiapkan wilayah Sumatera Selatan sesuai arahan KLHK. “Tujuannya sama untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya. 

Berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau mencapai puncaknya pada Juni hingga Agustus. TMC Pencegahan Karhutla dilaksanakan terlebih dulu di Riau karena mayoritas Titik Pemantauan Tinggi Muka Air Tanah (TP-TMAT) lahan gambut menunjukkan level waspada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Ahmad Febrian
Terbaru