Salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa digelar tanpa gelombang ganjil genap

Jumat, 19 Juni 2020 | 11:03 WIB Sumber: Kompas.com
Salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa digelar tanpa gelombang ganjil genap

ILUSTRASI. Jamaah melaksanakan shalat Jumat di Masjid Agung Al Barkah Kota Bekasi, Jumat (29/5/2020). Pemeritah Kota Bekasi mengizinkan sejumlah masjid di zona hijau untuk melaksanakan kegiatan ibadah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyeba


DKI JAKARTA - JAKARTA. Pelaksanaan ibadah salat Jumat dengan dua gelombang yang diatur berdasarkan nomor ganjil genap tidak diberlakukan di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.

Kabid Umum dan Operasional Masjid Sunda Kelapa Laode menjelaskan alasan tidak dilaksanakannya sistem ganjil genap untuk ibadah salat Jumat.  

Menurut dia, hal ini dikarenakan area masjid yang cukup luas. "Kan dalam surat edaran Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu ada beberapa poin. Yang pertama itu untuk masjid lahannya luas itu enggak masalah (tidak bergelombang)," ujar Laode ketika dihubungi, Jumat (19/8/2020).

"Nah kami, Masjid Sunda Kelapa masuk kategori itu," sambungnya.

Baca Juga: Ikuti salat jumat di hari pertama PSBB transisi, ini pesan Gubernur Anies Baswedan

Menurut Laode, kondisi Masjid Sunda Kelapa dapat menampung banyak jamaah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, jaga jarak fisik. Jika sebelumnya hanya tiga ruang utama yang digunakan untuk ibadah salat Jumat, kini seluruh kawasan masjid sudah dipersiapkan dan digunakan.

"Dalam kondisi normal itu hanya aula, ruang ibadah utama, sama serambi. Kalau sekarang seluruh area masjid digunakan, dengan halamannya, lapangan bola, pelataran semua dipakai," ungkapnya.

Adapun protokol kesehatan lain yang diterapkan oleh Masjid Sunda Kelapa adalah mewajibkan pengunjung menggunakan masker tanpa terkecuali Selain itu, pengelola masjid juga tidak menggelar karpet untuk salat.

Setiap jamaah diimbau membawa alas masing-masing. "Kami anjurkan jemaah membawa sajadah sendiri. Karena sesuai protokol Covid-19 semua karpet digulung," ungkap Laode.

Jemaah juga diminta membawa agar membawa kantong pribadi untuk menyimpan alas kaki dan mengambil wudhu di rumah masing-masing. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya antrean di penitipan sepatu dan penumpukan jamaah di area tempat berwudhu.

Sebelumnya, DMI menerbitkan surat edaran mengenai pelaksanaan salat Jumat bergelombang berdasarkan nomor telepon selular di masa transisi menuju era kenormalan baru atau new normal di tengah pandemi Covid-19.

Surat Edaran nomor 105-Khusus /PP-DMI/A/Vl/2020 itu diteken Ketua DMI Jusuf Kalla dan disebar luaskan pada Selasa (16/6/2020).

"Bagi masjid yang jemaahnya banyak dan sampai membludak ke jalan dianjurkan melaksanakan Salat Jumat dalam dua gelombang atau shift, yaitu Gelombang Pertama pada pukul 12.00 dan Gelombang Kedua pada pukul 13.00," demikian salah satu kutipan dalam surat edaran tersebut.

Pelaksanaan salat Jumat bergelombang secara bergiliran itu diatur berdasarkan tanggal jatuhnya Jumat dan angka terakhir nomor telepon selular umat Muslim yang akan melaksanakan salat.

Baca Juga: Jokowi laksanakan sholat jumat di Masjid Baiturrahim kompleks istana kepresidenan

Apabila salat Jumat jatuh pada tanggal ganjil, umat Muslim yang memiliki angka akhir nomor telepon ganjil bakal melaksanakan salat pada pukul 12.00 atau gelombang pertama.

Sementara umat Muslim yang nomor telepon ponselnya angka genap dipersilakan salat di gelombang kedua atau pada pukul 13.00. (Tria Sutrisna)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masjid Sunda Kelapa Akan Gelar Salat Jumat Tanpa Gelombang Ganjil Genap",

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru