DKI JAKARTA - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menginstruksikan para lurah agar tidak menggusur pedagang kaki lima (PKL). Permintaan ini disampaikannya ketika meresmikan Lokbin Susukan di Jakarta Timur, Sabtu (3/3).
"Kita enggak main tertibkan, enggak apa-apa, jangan ditutup-tutup Pak Lurah, Bu Lurah," kata Sandiaga dalam sambutannya.
Menurut Sandiaga, kebijakannya adalah menertibkan dengan solusi. Ia ingin para PKL yang sudah lama berjualan agar ditata, alih-alih digusur. "Jadi begini, menata, bukan menertibkan tanpa solusi. Ini adalah cara menata yang benar. Dikasih solusinya," katanya.
Soal pedagang pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, yang kemarin menuntut agar dibolehkan kembali berjualan di jalan, Sandiaga mengklaim, tuntutan itu datang dari pedagang yang memang menyewa ruang di jalan. Setelah pedagang dimasukkan ke dalam pasar, tak ada lagi praktik pungutan dan usaha liar.
"Berarti ada tuan, bayar, sewa lapaknya. Nah praktik-praktik seperti itu yang pelan-pelan kita kurangi. Yang begini (lokasi binaan) yang benar. Ditata dengan baik. Ada simbiosis mutualisme yang saya sebutkan tadi," ujarnya.
Lalu, bagaimana jika setelah penataan, pedagang lainnya datang mengokupasi lahan yang sudah ditata?
"Oh itu tegas. Kalau misalnya sudah begitu. Harus tegas. Kalau misalnya yang sudah berdagang di sana, kita kunci dulu angkanya berapa. Di sini (Lokbin Susukan) 169, kita kunci. Akan terjadi flow penertiban. Dan sistemnya pop up. Bukan sistemnya seperti dulu," kata Sandiaga.
Menurut dia, PKL yang ditata tak akan selamanya menjadi pedagang di lokasi binaan. Ia meyakini mereka akan naik kelas. (Nibras Nada Nailufar)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sandiaga Instruksikan Lurah Tak Gusur PKL
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News