PAPUA - SURABAYA. Calon Wakil Presiden RI Sandiaga Uno mengutuk pembantaian sejumlah pekerja proyek pembangunan jembatan Kali Yigi dan Kali Aurak di jalur Trans Papua, Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Diduga, sebanyak 31 orang tewas.
"Prabowo-Sandiaga mengutuk tindakan kekerasan di Papua, apalagi pada kegiatan infrastruktur untuk kepentingan masyarakat," ujar Sandiga ketika ditemui usai berdialog dengan pelaku ekonomi dan kewirausahaan di di Surabaya, Selasa (4/12) malam.
Ia mengaku sangat prihatin terhadap pembantaian terhadap puluhan orang pekerja tersebut, dan berharap pemerintah menindak tegas para pelaku, serta menangani kasusnya hingga tuntas.
"Aparat harus mencari siapa di balik kasus ini. Lalu, pelakunya dibawa ke meja hukum sebab tindakan mereka itu sangat tidak bisa dibenarkan," ucap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Sebelumnya, sebanyak 31 orang disebut tewas dibantai KKB di lokasi proyek jalan Trans Papua yang diduga terjadi pada Sabtu (1/12) dan Minggu (2/12). Mereka dibunuh saat membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak di jalur Trans Papua, Kabupaten Nduga.
Akibat kejadian tersebut, proyek Trans Papua yang dikerjakan sejak akhir 2016 dan ditargetkan selesai 2019 itu dihentikan untuk sementara waktu. Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk mengecek kondisi terakhir di kabupaten Nduga, Papua, setelah terjadinya penembakan itu.
"Kejadiannya terjadi di kabupaten Nduga. Dulu memang warnanya merah. Saya dulu pernah ke sana. Saya perintahkan tadi pagi ke Panglima (TNI) dan Kapolri untuk dilihat dulu, karena (informasi) ini masih simpang siur," kata Presiden saat membuka acara Hari Antikorupsi Sedunia 2018 di Jakarta.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sandiaga Kutuk Pembantaian Para Pekerja di Papua"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News