JAKARTA. Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengaku telah menyiapkan crisis center bagi warga Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, yang digusur pada Kamis (1/9) pagi.
Crisis center itu akan memetakan kebutuhan warga yang tergusur, terutama bagi mereka yang kehilangan lapangan pekerjaan.
"Saya enggak mau memperkeruh suasana karena tidak menambah nilai. Tapi kami hari ini membuka crisis center untuk para korban penggusuran yang kehilangan pekerjaan," ujar Sandiaga usai menghadiri HUT ke-45 Center for Strategic and International Studies (CSIS), di Jakarta, Kamis malam.
Crisis center itu akan memetakan bidang pekerjaan warga. Setelah itu, Sandiaga mengaku akan berkoordinasi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia maupun Kamar Dagang Indonesia untuk menyalurkan mereka ke tempat kerja baru.
"Jadi kamiakan berikan solusi terhadap kebutuhan kerja mereka, kebutuhan penghasilan mereka," ujar dia.
Untuk sementara, crisis center itu hanya dibuka untuk warga Rawajati yang ditertibkan oleh Pemda DKI Jakarta.
Kendati demikian, kata Sandiaga, tidak menutup kemungkinan keberadaan crisis center akan tetap dibuka bila ada penggusuran lagi di kemudian hari.
"Kami khususkan hari ini untuk Rawajati, tapi kami buka nanti untuk semua. Karena ada beberapa daerah yang akan ditertibkan tanpa sosialisasi yang cukup, jadi banyak yang mengeluh," kata dia.
Sebelumnya, permukiman warga di RT 09, RW 04, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, ditertibkan Pemprov DKI Jakarta.
Puluhan rumah di pinggiran bantaran rel kereta api itu ditertibkan karena berada di jalur hijau. Ada sekitar 60 kepala keluarga (KK) yang tinggal di pinggiran rel kereta itu.
Kawasan jalur hijau di Jalan Rawajati Barat III juga dimanfaatkan sebagai tempat berdagang.
Pemda menganggap kawasan itu kerap menjadi penyebab kemacetan dan menjadi lokasi parkir liar. (Dani Prabowo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News