PILKADA - JAKARTA. Jika ingin memenangi pertarungan pilkada Jawa Barat, tidak ada pilihan lain untuk PDI Perjuangan mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjadi calon gubernur Jawa Barat.
Apalagi hingga saat ini elektabilitas Ridwan Kamil dari beberapa lembaga survei masih belum tertandingi oleh calon-calon lainnya di Pilgub Jawa Barat.
Pengamat politik dari Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi mengatakan selama ini Ridwan Kamil dikenal sebagai tokoh populer terutama di wilayah urban di Jawa Barat.
Menurutnya, elektabilitas Ridwan Kamil ini harus menjadi pertimbangan khusus dalam memberikan dukungan.
Sebab, apabila partai berlogo kepala banteng ini tidak mendukung Ridwan Kamil, maka itu sama saja memberikan kemenangan ke orang lain di Pilgub Jawa Barat.
"Iya saya pikir begitu (memberikan kemenangan ke calon lain), jadi itu saya pikir harus jadi satu pertimbangan bagi PDIP (dukung Ridwan Kamil)," kata Airlangga, Sabtu(30/12).
Dia menambahkan, apabila Ridwan Kamil dan PDIP resmi saling mendukung maka akan tercipta simbiosis mutualisme.
Di mana, Ridwan Kamil memiliki elektabilitas tinggi, sedangkan PDIP punya 20 kursi di DPRD Jawa Barat.
"Sehingga wajar apabila PDIP menggandeng tokoh populer (Ridwan Kamil) di Jawa Barat," ujar Airlangga.
Ia juga mengingatkan, PDIP pernah kalah di pilkada, termasuk Pilgub Jakarta.
“Oleh karena itu PDIP harus mencari calon yang berpotensi menang,” ujarnya.
Apabila PDIP mendukung Ridwan Kamil maka kemungkinan menang, karena faktor elektabilitas tersebut.
Sehingga, PDIP akan mendapatkan keuntungan juga di Pilpres 2019.
"Karena untuk politik 2019, PDIP ini akan memiliki porsi tawar politik yang signifikan," katanya.
Jika PDIP tidak mendukung Ridwan Kamil maka akan ada kerugian yang didapatkan.
PDIP sama saja kehilangan suara dalam pilpres di Jawa Barat.
"Jadi usung Ridwan Kamil PDIP ini akan mendapatkan political reward," pungkasnya. (Willy Widianto)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jika Ingin Menang di Jabar PDIP Harus Usung Ridwan Kamil Jadi Cagub
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News