INDUSTRI PUPUK - JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) telah mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasionalnya. Komitmen itu salah satunya tercermin dari kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang dilakukan perusahaan.
Kegiatan TJSL Pupuk Kaltim menekankan pemberdayaan masyarakat, peningkatan ekonomi lokal, dan pelestarian lingkungan. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan sumber daya manusia, pemberdayaan ekonomi lokal, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Dalam aspek lingkungan, Pupuk Kaltim aktif mengembangkan energi terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan berpartisipasi dalam program dekarbonisasi melalui penanaman hutan komunitas serta pengembangan amonia hijau.
Dari aspek sosial, Pupuk Kaltim melakukan berbagai inisiatif untuk pemberdayaan masyarakat, peningkatan kualitas hidup, dan pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan, mulai dari pemberdayaan masyarakat, peningkatan kesehatan, pemberdayaan ekonomi lokal, pengembangan pertanian, serta tanggap bencana dan bantuan sosial.
Baca Juga: Dibangun 2025, Bahlil Beberkan Rencana Pembangunan Pabrik Metanol US$ 1,2 Miliar
SVP Tata Kelola dan Manajemen Risiko Pupuk Kaltim Sutrisna, mengatakan Pupuk Kaltim akan terus menjalin kolaborasi aktif bersama Pemerintah maupun stakeholder terkait, untuk memberikan solusi nyata dalam pengentasan berbagai persoalan sosial di masyarakat seperti halnya pemulihan korban tindak pidana terorisme.
“Hal ini sejalan dengan visi misi Pupuk Kaltim, untuk senantiasa berperan secara proaktif mendukung berbagai sektor kehidupan, yang tidak hanya terfokus bagi masyarakat sekitar perusahaan tapi juga Indonesia secara umum,” kata Sutrisna dalam keterangan resminya, Kamis (5/12).
Dalam aspek pemberdayaan masyarakat, Pupuk Kaltim mendirikan Rumah Literasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya di wilayah sekitar perusahaan. Lalu melalui beasiswa pendidikan, pelatihan keterampilan, dan program magang, Pupuk Kaltim berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di komunitas lokal.
Sementara di sisi tanggap bencana dan bantuan sosial, perusahaan menyalurkan bantuan berupa logistik, tenaga sukarela, dan donasi dalam situasi bencana alam. Lalu memberikan bantuan untuk perbaikan fasilitas umum, seperti sekolah, tempat ibadah, dan infrastruktur jalan.
Terbaru, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dari aspek sosial, Pupuk Kaltim menyalurkan bantuan kemanusiaan dan psikososial bagi 22 penyintas dari tindak pidana terorisme senilai Rp 820 Juta. Langkah itu diharapkan mendukung pemulihan para korban.
Baca Juga: Upaya Pupuk Kaltim Meningkatkan Daya Saing di Kancah Global
Sutrisna bilang, penerima bantuan berasal dari berbagai daerah di Indonesia timur, seperti Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Maluku yang juga termasuk wilayah tanggungjawab distribusi Perusahaan.
Bantuan ini mencakup berbagai aspek, agar para korban mampu menjalani kehidupan dengan lebih baik. Mulai dari dukungan pendidikan, kesehatan dan stimulan usaha, hingga proses pemulihan dari dampak secara fisik maupun psikologis akibat aksi terorisme.
"Pupuk Kaltim memahami tindak pidana terorisme tidak hanya meninggalkan luka fisik, tetapi juga trauma psikologis yang membutuhkan pemulihan dalam waktu lama. Maka melalui dukungan ini, kami berharap dapat membantu para korban agar bisa kembali menjalani kehidupan secara normal," pungkasnya.
Ia bilang, pihaknya ingin memastikan korban tidak hanya pulih secara fisik dan psikologis, tetapi juga memiliki kesempatan memperbaiki taraf hidup, sehingga bisa kembali menjadi bagian produktif dari masyarakat.
Selain Pupuk Kaltim, juga ada bantuan serupa dari anak usaha Pupuk Indonesia lainnya, yang turut di fokuskan bagi wilayah tanggung jawab distribusi masing-masing Perusahaan. Total ada 49 penyintas yang kali ini menerima bantuan, sebagai wujud bakti BUMN dalam mendukung pengentasan aksi terorisme di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News