Semakin tertekan, petani Kauman Kidul pilih kembangkan agrowisata

Rabu, 09 Mei 2018 | 14:07 WIB   Reporter: Tane Hadiyantono
Semakin tertekan, petani Kauman Kidul pilih kembangkan agrowisata


AGRIBISNIS - ROKAN HILIR. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Prima Agung Kauman Kidul bersama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Pemerintah Kota Salatiga melaksanakan Program Reforma Agraria melalui Konsolidasi Tanah dengan Konsep Agrowisata di Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Pelaksanaan konsep Agrowisata ini merupakan minat awal dari Gapoktan Prima Agung Kauman Kidul untuk menahan alih fungsi lahan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani di Kelurahan Kauman Kidul.

"Ini berawal dari keprihatinan kami terhadap posisi petani yang kian hari makin tertindih karena lahan pertaniannya sedikit dan dikhawatirkan akan menggeser masyarakat tani dan mempengaruhi pada kesejahteraannya," ujar Agus Thohirin, Ketua Gapotan Prima Agung pada kegiatan Kunjungan Direktur Jenderal Penataan Agraria beserta jajaran Kementerian ATR/BPN ke Desa Kauman Kidul, Selasa (8/5).

Karena dari kondisi itulah, masyarakat mulai memanfaatkan lahan yang sedikit ini jadi sumber pendapatan petani melalui agrowisata dalam pemberdayaan masyarakat petani di desa tersebut.

Agrowisata ini nantinya akan menampilkan pengelolaan lahan, pengelolaan pupuk kandang, dan pengelolaan padi, selain itu ada juga wisata alam berupa peninggalan Belanda yang masih kokoh dan terawat, seperti Bendungan Aji Getas yang didirikan tahun 1921.

Direktur Jenderal Penataan Agraria, M. Ikhsan juga mengatakan perlu adanya tindak lanjut dari diserahkannya sertifikat tanah kepada masyarakat berupa pendampingan yang dapat memberikan akses nilai tambahan berupa produktivitas lahan.

"Sertifikat harus memberikan kesejahteraan kepada rakyat mengenai haknya. Desa Kauman Kidul salah satu sentral penanaman padi, yang hasilnya dieskpor ke daerah lain seperti Bali dan Lombok," ujarnya.

Yuliyanto, Walikota Salatiga mengungkapkan Agrowisata salah satu upaya mensejahtarakan rakyat melalui konsolidasi tanah agar menjadi lebih berfungi dengan baik dan menarik. Hal ini di bantu dengan motor penggerak masyarakat kelompok tani Kauman Kidul yang  telah merelakan sebidang tanahnya untuk pembangunan fasilitas umum yang akan dikembangkan aksesnya bagi masyarakat yang lain.

Informasi saja, konsep Agrowisata ini dilakukan berdasarkan lokasi hasil pemodelan dan Potensi Obyek Konsolidasi Tanah (POKT) yang merupakan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Jenis KT Pertanian dengan luas 152.948 m2 (tahap I) dan 148.769 m2 (tahap II) dengan jumlah 265 bidang, yang dibagi menjadi 115 bidang (tahap I) dan 150 bidang (tahap II).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru