JALAN TOL - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional penuh Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Jokowi menjelaskan, pembangunan Jalan Tol Cisumdawu sudah dimulai sejak tahun 2011. Ia mengakui terdapat problem di lapangan, salah satunya terkait pembebasan lahan.
"Pembangunan Tol Cisumdawu sepanjang 61,6 km ini menghabiskan anggaran Rp 18,3 triliun," ujar Jokowi di Tol Cisumdawu, Selasa (11/7).
Jokowi menyebut, dukungan pemerintah untuk pembangunan Tol Cisumdawu sebesar Rp 9,07 triliun dan sisanya dari KPBU swasta. Ia berharap, dengan beroperasi tol ini, ini akan mempermudah konektivitas ke Bandara Kertajati. Jokowi menceritakan rencana awal pemerintah untuk mengerjakan secara bersamaan Tol Cisumdawu dan Bandara Kertajati agar keduanya dapat rampung bersamaan.
"Kita harapkan setelah tol ini selesai, Tol Cisumdawu selesai, airport (Kertajati) bulan Oktober sudah operasional penuh," ucap Jokowi.
Baca Juga: Jokowi: Mulai Oktober Bandara Kertajati Akan Beroperasi Penuh
Jokowi mengatakan, Bandara Kertajati merupakan bandara masa depan. Menurutnya, sudah mulai banyak negara-negara lain untuk bekerja sama dalam pengembangan Bandara Kertajati. Baik operasional maupun meningkatkan traffic penerbangan yang ada.
"Saya melihat kalo negara lain berbondong-bondong ingin masuk, artinya kertajati ini ada sesuatu, saya harapkan ini menjadi bandara besar," kata Jokowi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, adanya Tol Cisumdawu membuat waktu tempuh Bandung - Cirebon hanya sekitar 40 menit. Basuki mengatakan, tarif Tol Cisumdawu diperkirakan Rp 1.275 per kilometer. Tarif ini terbilang murah dibanding tarif tol lainnya karena ada dukungan pemerintah dalam konstruksi Tol Cisumdawu.
"2-3 minggu uji coba gratis, tapi tergantung SPM-nya, saya minta ini dicek dulu, pemasangan lampu. Cuma biasanya SOP-nya, 2 minggu setelah peresmian (baru dikenakan) tarif," jelas Basuki.
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menambahkan, Tol Cisumdawu akan mendukung pengembangan kawasan Rebana di Jawa Barat. Selain Tol Cisumdawu, Bandara Kertajati dan Bendungan Cipanas juga mendukung pengembangan kawasan Rebana.
Sebelumnya, Jalan Tol Cisumdawu telah beroperasi pada Seksi 1 Cileunyi - Pamulihan (11,45 Km) sejak Januari 2022.
Kemudian, Seksi 2 Pamulihan - Sumedang (17,05 Km) dan Seksi 3 Sumedang - Cimalaka (4,05 Km) beroperasi sejak Desember 2022 sekaligus mendukung kelancaran lalu lintas kendaraan selama Nataru 2022/2023.
Lalu, dalam rangka mendukung arus mudik Lebaran 2023, Seksi 4 Cimalaka - Legok (8,2 Km), Seksi 5 Legok - Ujung Jaya (14,9 Km), dan Seksi 6 Ujung Jaya - Dawuan termasuk Junction Dawuan (6,1 Km) Tol Cisumdawu dibuka fungsional.
Baca Juga: Kemenhub Awasi Optimalisasi Pelayanan Kedatangan Jemaah Haji di Bandara Kertajati
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, adanya proyek strategis nasional (PSN) dan pengembangan kawasan Rebana diproyeksikan mampu menciptakan lapangan kerja baru sekitar 3 juta lapangan pekerjaan. Ia optimis pengembangan Rebana dapat menambah persentase pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dari yang saat ini 5,45%.
“Kalau Rebana ada plus PSN, kami yang 5% ini bisa dapat tambahan di 2% sampai 2,5%,” ujar Ridwan ditemui di Pendopo Kabupaten Sumedang, Jumat (23/6).
Bernardus Djonoputro, Kepala Badan Pengelola Kawasan Rebana menjelaskan, kawasan Rebana saat ini berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa yang meliputi tujuh kabupaten/kota.
Kawasan Rebana direncanakan memiliki 13 kawasan peruntukan industri (KPI) dengan luas lahan mencapai 43.913 Ha. Salah satu kawasan industri yang akan disiapkan adalah Kertajati Aerocity.
Kertajati Aerocity merupakan kawasan seluas 3.480 hektar (Ha) yang didesain terdiri dari lima kluster. Di antaranya, kluster industri penunjang aviasi, kluster hub logistik, kluster creative technology center, kluster perumahan, dan kluster bisnis.
“Pengembangan Aerocity akan dibangun secara gradual, pembangunan aerocity ini akan diutamakan bagi private sector untuk berpartisipasi di dalam pembangunan infrastruktur,” ujar Bernard ditemui di Bandara Kertajati, Sabtu (24/6).
Seperti diketahui, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 87 tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.
Pengembangan kawasan Rebana direncanakan dengan 81 program infrastruktur jalan, pelabuhan, bandara, bendungan, perhubungan, sumber daya air senilai Rp 234,596 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News